Kopi Pagi: Selaraskan Peran Perempuan

Senin 22 Des 2025, 06:31 WIB
Kopi Pagi bersama Harmoko. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

Kopi Pagi bersama Harmoko. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

Kita sepakat, peran perempuan hendaknya dimaksimalkan dengan meningkatkan kualitas hidup melalui pemberian akses terhadap fasilitas pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi. Juga perluasan kesempatan berpartisipasi dalam dunia politik dan pemerintahan.

Keterlibatan perempuan di parlemen hendaknya tak sekadar mengejar kuota 30 persen, tetapi lebih kepada memberikan peran dalam pengambilan keputusan dengan menempatkan perempuan pada pimpinan komisi,fraksi dan alat kelengkapan DPR lainnya. Begitu juga hendaknya di lembaga pemerintahan.

Dalam scope yang lebih kecil di lingkungan sekitar, dapat dipacu dengan mengembangkan ekonomi rakyat yang didasarkan kepada pembudidayaan kearifan potensi lokal.

Terlebih sejumlah studi menyebutkan banyak kelompok wanita di beberapa daerah yang sukses mengembangkan potensi lokal sebagai sumber penghasilan masyarakat. Kaum hawa telah membuktikan lebih tekun dan teliti mengelola dan menggerakkan kelompok petani, nelayan, koperasi, dan usaha rumahan yang berpeluang menambah penghasilan keluarga.

Sayangnya potensi ini belum maksimal dikembangkan menjadi gerakan massal yang didukung semua kalangan. Konsep yang tersaji, belum sepenuhnya terealisasi dalam praktik sehari-hari.

Baca Juga: Kopi Pagi: Hak Asasi – Kewajiban Asasi  

Pemberdayaan perempuan bukan tuntutan, tetapi kebutuhan. Begitupun penguatan peran perempuan di segala sektor kehidupan. Dengan begitu, “Perempuan Berdaya dan Berkarya, Menuju Indonesia Emas 2045” sebagaimana tema peringatan Hari Ibu ke-97 tahun 2025 ini dapat termanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Negara wajib hadir memberikan dukungan nyata memberdayakan perempuan di segala bidang pembangunan. Dunia akan memandang negara kita mulia jika sukses mengelola potensi perempuan dalam pembangunan, seperti dikatakan Harmoko dalam kolom “Kopi Pagi” di media ini.

Ini membutuhkan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak, tak hanya pemerintah pusat dan daerah, juga pihak swasta, pelaku ekonomi serta masyarakat, termasuk keluarga.

Meski begitu, situasi tak dapat dipungkiri, peran perempuan akan total dan maksimal jika mendapat dukungan penuh dari keluarga.Ini tak lepas dari kodratinya sebagai istri, ibu bagi anak- anaknya. Sesibuk apa pun dan secermalang apa pun jabatan yang disandang, keluarga tetap akan menjadi prioritas utama.

Baca Juga: Kopi Pagi: Rayakan Kejujuran

Itulah sebabnya muncul paradigma bahwa karier yang cemerlang bukan melulu soal pekerjaan ( profesi), tetapi sukses menjalani peran sebagai istri pendamping suami dan dan ibu rumah tangga yang baik.


Berita Terkait


undefined
Kopi Pagi

Kopi Pagi: Menuju Swasembada Air

Kamis 30 Okt 2025, 06:15 WIB
undefined
Kopi Pagi

Kopi Pagi: Kenang Kebaikannya

Senin 03 Nov 2025, 06:30 WIB
undefined
Kopi Pagi

Kopi Pagi: Menjaga Warisan Budaya

Kamis 06 Nov 2025, 07:12 WIB
undefined
Kopi Pagi

Kopi Pagi: Pejuang Rakyat

Senin 10 Nov 2025, 05:54 WIB
undefined
Kopi Pagi

Kopi Pagi: Sehat Mental dan Sosial

Kamis 13 Nov 2025, 06:02 WIB

News Update