Kopi Pagi: Selaraskan Peran Perempuan

Senin 22 Des 2025, 06:31 WIB
Kopi Pagi bersama Harmoko. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

Kopi Pagi bersama Harmoko. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

“Negara wajib hadir memberikan dukungan nyata memberdayakan perempuan di segala bidang pembangunan. Dunia akan memandang negara kita mulia jika sukses mengelola potensi perempuan dalam pembangunan.” - Harmoko

Perempuan itu hebat tidak terbantahkan, dunia pun mengakuinya. Tak sedikit tokoh-tokoh hebat dunia, sejak era dulu hingga sekarang telah mengukirnya dalam kata mutiara yang dapat dikenang sepanjang masa.

Kaisar Prancis (1769-1821), Napoleon Bonaparte, mengungkapkan: Aku telah berhasil memenangi banyak peperangan besar. Kemenangan-kemenangan spektakuler yang berhasil kuraih tercatat dalam tinta emas sejarah, tetapi aku kalah dan terpuruk di hadapan satu wanita.

Kehebatan wanita, terlebih peran ibu terukir dalam kalbu Abraham Lincoln, Presiden ke-16 Amerika Serikat itu lewat kutipannya: Semua yang saya miliki, atau yang saya harapkan, saya berutang kepada ibu saya yang seperti malaikat.

Baca Juga: Kopi Pagi: Solidaritas Tanpa Batas

Dari ungkapan dan pernyataan kedua negarawan tadi, dapat kita maknai bahwa wanita (perempuan) memiliki kekuatan hebat yang dapat meruntuhkan negara, dunia.

Tak berlebihan jika ditafsirkan bahwa wanita adalah tiang negara.Jika perempuan baik, akan jayalah negara, sebaliknya jika perempuan buruk, maka rusak pula negara.

Hanya saja jangan lantas kita menafsirkan secara leterlek – letterlijk (bahasa Belanda) yang berarti literal atau tekstual. Jangan pula kemudian menyimpulkan bahwa kerusakan negara apa pun penyebabnya menjadi tanggung jawab wanita.

Bahwa ada pitutur luhur mengajarkan kepada kita agar tidak tergoda “tiga ta”, yakni tahta, harta dan wanita, lebih kepada karena pengaruhnya dan dampak buruknya jika kita tidak menempatkannya sesuai proporsinya. Tidak menghargainya, malah cenderung mempermainkan sesuka hatinya demi ambisi pribadinya yang tiada batas itu.

Baca Juga: Kopi Pagi: Mitigasi Krisis Lingkungan

Yang dibutuhkan adalah penghargaan, bagaimana dengan kekuatan hebat yang tersimpan dalam diri wanita diberdayakan melalui aksi nyata, bukan sebatas slogan belaka. Bukan cemerlang dalam tataran kebijakan, bukan pula kaya dengan gagasan, namun minim program pemberdayaan.


Berita Terkait


undefined
Kopi Pagi

Kopi Pagi: Menuju Swasembada Air

Kamis 30 Okt 2025, 06:15 WIB
undefined
Kopi Pagi

Kopi Pagi: Kenang Kebaikannya

Senin 03 Nov 2025, 06:30 WIB
undefined
Kopi Pagi

Kopi Pagi: Menjaga Warisan Budaya

Kamis 06 Nov 2025, 07:12 WIB
undefined
Kopi Pagi

Kopi Pagi: Pejuang Rakyat

Senin 10 Nov 2025, 05:54 WIB
undefined
Kopi Pagi

Kopi Pagi: Sehat Mental dan Sosial

Kamis 13 Nov 2025, 06:02 WIB

News Update