"Apabila pihak sekolah serius mengatasi bullying dan menindak para pelakunya, energi orangtua tidak akan habis di kantor polisi," ucap Justin.
Menurut dia, sekolah perlu menerapkan sanksi nyata untuk pelaku perundungan. Meskipun berupa sanksi ringan. Pemerintah pun haus mengambil langkah tegas untuk menekan angka kasus perundungan.
"Apabila tak mampu memberikan keamanan dan keadilan di sekolah, sebaiknya Disdik atau Kementerian Pendidikan cabut saja izin operasi sekolah-sekolah tersebut," tandas Justin.
Penguatan Sistem Pencegahan Kekerasan

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo mendorong seluruh sekolah di Jakarta mempercepat dan mengoptimalkan penerapan aturan pencegahan serta penanganan kekerasan di lingkungan pendidikan.
Dorongan itu ia sampaikan setelah meningkatnya kasus kekerasan terhadap anak yang kembali mencuri perhatian publik.
Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak pada 2025 meningkat 10 persen. Hingga November 2025, terdapat 1.917 kasus.
Rio menegaskan, situasi tersebut sudah masuk kategori tahap darurat. Karena itu, sekolah tidak bisa lagi menunda langkah-langkah pencegahan berrdasarkan kebijakan pemerintah.
Setiap sekolah, lanjut dia, wajib memastikan sistem dan tim pencegahan kekerasan berjalan efektif. Merespons cepat setiap dugaan insiden.
"Ini situasi darurat. Sekolah, tidak boleh menunda penerapan sistem pencegahan dan penanganan kekerasan. Tim harus berjalan efektif," ujar Rio, Kamis, 4 Desember 2025.
Percepatan implementasi bertujuan menghindari kebingungan atau kesalahan prosedur ketika terjadi kasus terjadi.
Menurut Rio, banyak insiden di lapangan yang semakin membesar karena pihak sekolah tidak punya pemahaman yang jelas. Khususnya terkait langkah-langkah penanganan yang benar.
Di antaranya, setiap sekolah wajib memastikan pembentukan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) atau Pusat Pelayanan Konseling (PPK). Tim tersebut harus berfungsi aktif dan memahami tugasnya.
