POSKOTA.CO.ID - Nama Mohammad Elham Yahya Luqman, atau yang akrab disapa Gus Elham, belakangan ini menjadi sorotan tajam di ruang publik.
Popularitasnya sebagai seorang pendakwah kini tercoreng oleh sejumlah kontroversi, menyusul aksinya yang suka mencium anak kecil hingga beberapa penggalan ceramahnya yang dianggap tak etis, yang memicu kecaman luas.
Gelombang kritik yang menerpa akhirnya membawa penceramah 24 tahun ini pada sebuah momen permintaan maaf.
Namun, di luar narasi permohonan maafnya, publik justru mulai mempertanyakan kredensial dan latar belakang pendidikannya, memicu perdebatan tersendiri.
Baca Juga: Gus Elham Yahya Kembali Minta Maaf, Tampil dengan Wajah Pucat dan Lesu
Permintaan Maaf Terbuka di Media Sosial

Menanggapi gelombang kritik tersebut, Gus Elham Yahya telah mengambil langkah untuk meminta maaf secara terbuka. Melalui sebuah video yang diunggah di akun media sosialnya, penceramah berusia 24 tahun itu menyampaikan penyesalannya.
"Dengan penuh kerendahan hati, saya Muhammad Ilham Yahya Al Maliki secara pribadi memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat atas beredarnya video yang menimbulkan kegaduhan," kata Gus Elham dalam video pernyataannya. Ia tidak berusaha mengelak dan secara tegas mengakui kesalahannya. "Saya mengakui bahwa hal tersebut merupakan kekhilafan dan kesalahan saya pribadi," ujarnya.
Lebih lanjut, Gus Elham berkomitmen untuk introspeksi dan memperbaiki diri. "Saya berkomitmen untuk memperbaiki dan menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran berharga agar tidak mengulangi hal serupa di masa mendatang," imbuhnya penuh penyesalan.
Baca Juga: Viral! Gus Elham Yahya Ternyata Penyuka Sepeda Motor RX King
Riwayat Pendidikan yang Menjadi Tanda Tanya

Di tengah ramainya perbincangan tentang dirinya, tidak sedikit publik yang mulai mempertanyakan latar belakang pendidikan Gus Elham.
Laki-laki kelahiran Kediri, 8 Juli 2001 ini, berdasarkan sejumlah sumber, disebut-sebut hanya mengenyam pendidikan formal hingga tingkat Sekolah Dasar (SD) sebelum kemudian meneruskan belajarnya di lingkungan pondok pesantren.
