JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta mencatatkan jumlah orang terjangkit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) mencapai 1,9 juta kasus.
Staf Khusus (Stafsus) Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim menyebutkan, jumlahnya bertambah sejak teridentifikasi pada Juli 2025.
"Berdasarkan data Dinkes Jakarta, total kasus ISPA dari Januari hingga Oktober 2025 mencapai 1.966.308 kasus, dengan peningkatan signifikan sejak Juli 2025," kata Chico kepada Poskota, Jumat, 17 Oktober 2025.
Chico mengatakan, gejala yang ditimbulkan seperti batuk, pilek, demam, dan sesak napas mirip Covid-19.
Baca Juga: Kasus ISPA Bertambah, DPRD Jakarta Minta Dinkes Transparan
"Ini termasuk gejala seperti batuk, pilek, demam, dan sesak napas yang mirip COVID-19, tetapi mayoritas adalah ISPA musiman," ujar dia.
Ia menyebutkan, lonjakan kasus ini sejalan dengan tren nasional. Tidak hanya di Jakarta, peningkatan jumlah kasus ISPA bertambah di beberapa wilayah.
"Di mana kasus serupa juga meningkat di wilayah lain akibat peralihan musim," tuturnya.
Menurutnya, peningkatan utama disebabkan kombinasi polusi udara tinggi atau musim panas.
Baca Juga: Kasus ISPA di Jakbar Terpantau Bertambah
"Cuaca ekstrem seperti kemarau basah, suhu panas mencapai 35-36,7 derajat Celsius, dan peralihan musim pancaroba yang memicu penurunan daya tahan tubuh," tuturnya.