POSKOTA.CO.ID - Perum Bulog kini tengah bersiap menjalani babak baru dalam perannya sebagai garda terdepan ketahanan pangan Indonesia.
Direktur Utama Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, mengungkapkan bahwa wacana perubahan status Bulog menjadi lembaga pangan nasional bukan sekadar restrukturisasi.
Akan tetapi merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi Bulog sebagai institusi utama dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan di Tanah Air.
"Sebagai institusi strategis negara di bidang pangan, Bulog mengemban amanah besar untuk menjaga ketahanan pangan nasional," ujar Ahmad Rizal dilansir dari bulog.co.id.
Baca Juga: Antusias Tinggi Masyarakat Gabung BPKH, Tercatat 9.230 Aplikasi Masuk Semasa Pendaftaran
Menurutnya struktur Bulog saat ini masih mampu menjawab tantangan kompleks di sektor pangan.
Namun perubahan menjadi lembaga pangan nasional akan memberi kewenangan yang lebih luas agar Bulog bisa mengelola lebih banyak komoditas strategis, tidak hanya beras.
Ahmad Rizal juga menyampaikan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, kinerja Bulog menunjukkan peningkatan signifikan.
Tahun ini, stok beras nasional mencapai 4,2 juta ton, sementara penyerapan gabah dari petani telah menembus 3 juta ton, angka tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: SPHP Bulog Pangkas Harga Beras di Ratusan Kabupaten, Ahmad Rizal: Siap Jadi Lembaga Pangan Nasional
"Transformasi ini akan membuat Bulog mampu mengendalikan sembilan bahan pokok seperti masa kejayaannya dahulu," jelasnya.