JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mencatatkan kinerja positif dengan capaian dana kelolaan sebesar Rp171,64 triliun pada 2025.
Dari total dana tersebut, sekitar 75,9 persen dialokasikan untuk investasi syariah yang meliputi emas, investasi langsung, reksa dana, hingga sukuk.
Kepala BPKH, Fadlul Imansyah mengatakan, strategi tersebut tidak hanya menjaga likuiditas penyelenggaraan haji, tetapi memberikan imbal hasil optimal untuk subsidi biaya.
“Hasil investasi tidak berhenti di angka, tetapi kami kembalikan kepada jemaah dalam bentuk layanan nyata di lapangan,” kata Fadlul dalam The 7th International Hajj Fund Forum di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Oktober 2025.
Baca Juga: BPKH Bangun Kampung Haji di Arab, Mampu Tampung 200 Ribu Orang
Nilai manfaat mencapai Rp8,10 triliun pada Agustus 2025, sebagian besar atau 6,39 triliun dihasilkan investasi. Nilai manfaat tersebut bertambah hampir 7 persen daripada tahun sebelumnya.
“Bagi kami, mengelola dana haji bukan sekadar tugas finansial. Ini adalah amanah suci yang harus memberi manfaat nyata bagi jamaah dan perekonomian nasional,” ucapnya.
Guna memperkuat investasi, BPKH Limited didirikan di Arab Saudi. BPKH Limited memungkinkan mereka berinvestasi di sektor-sektor penting dalam ekosistem haji secara langsung, termasuk perhotelan, transportasi, properti, hingga katering.
BPKH mencatatkan beberapa pencapain signifikan dalam musim Haji 2025. Pencapaian itu meliputi pengamanan sembilan hotel berkualitas, penyediaan 475 ton rempah nusantara, penyaluran makanan siap saji pada enam Waktu penting ibadah, dan kolaborasi dengan UMKM.
Baca Juga: BPKH Tunjuk UUS Bank DKI Sebagai Bank Pengelola Keuangan Haji
“Kami tidak hanya berinvestasi, tetapi juga menghubungkan ekonomi umat dari Indonesia hingga Tanah Suci,” ucap dia.