Halte di Cakung Jakbar Terbengkalai, Pengamat Sebut Sebaiknya Direvitalisasi

Rabu 15 Okt 2025, 20:46 WIB
Situasi Halte Transjakarta Cakung, Jakarta Timur, terbengkalai, Rabu, 15 Oktober 2025. (Sumber: Poskota/M. Tegar Jihad)

Situasi Halte Transjakarta Cakung, Jakarta Timur, terbengkalai, Rabu, 15 Oktober 2025. (Sumber: Poskota/M. Tegar Jihad)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat transportasi Deddy Herlambang menilai, Halte Transjakarta di kawasan Cakung, Jakarta Timur, harus direvitalisasi supaya bisa dioperasikan.

Halte di Cakung yang tidak beroperasi, antara lain Cakung-Cilincing, Pasar Cakung, Cakung-United Tractors, dan Tipar Cakung.

Menurut Deddy, jika permintaan transportasi di wilayah tersebut cukup tinggi, maka sebaiknya halte-halte tersebut diaktifkan kembali.

"Kalau memang demand nya banyak sebaiknya tetap dibuka lagi itu halte. Bisa direvitalisasi untuk peningkatan fungsi halte TJ," kata Deddy kepada Poskota, Rabu, 15 Oktober 2025.

Baca Juga: Pemprov Jakarta Tingkatkan Pengawasan Sejumlah Halte TransJakarta Terbengkalai

Deddy menjelaskan, Halte BNN semula merupakan titik sementara saat proyek Stasiun LRT BNN dan Halte Transjakarta Cawang (dulu bernama BNN) masih dalam proses konstruksi. Setelah proyek rampung, sejumlah halte di jalur timur Jakarta dibiarkan tidak beroperasi lagi.

"Halte tersebut adalah halte sementara atau temporary saat pembangunan stasiun LRT BNN. Sekarang stasiun dan halte TJ Cawang (dulu BNN) sudah selesai. Jadi halte tersebut dibiarkan non-operasi," tuturnya.

Di samping itu, keberadaan halte Transjakarta, baik bersifat Bus Rapid Transit (BRT) maupun non-BRT masih sangat penting. Halte-halte non-BRT di jalur Metrotrans harus diperbanyak supaya akses penumpang lebih mudah.

"Halte bus non BRT bisa dibuka lebih banyak karena no-rapid (slow moving) sehingga setiap bus setop atau halte bisa dibuka setiap 500-1 meter, sehingga dapat menangkap pengguna bus nya bisa lebih banyak," ucapnya.

Baca Juga: Pramono dan PT TransJakarta Buka Suara soal Halte Terbengkalai

Berbeda dengan sistem BRT, karakteristik bus Transjakarta di jalur khusus (busway) dirancang untuk mobilitas cepat dengan jarak antarhalte yang lebih jauh.


Berita Terkait


News Update