POSKOTA.CO.ID - Kerusuhan di Jakarta pada Jumat malam 29 Agustus 2025 kemarin meninggalkan jejak kerusakan yang parah. Tujuh halte Transjakarta terbakar hingga menimbulkan kerugian besar.
Namun, yang lebih mengejutkan seorang alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) mengungkap perhitungan ilmiah terkait berapa banyak bahan bakar yang dibutuhkan untuk melakukan aksi tersebut.
Alif Hijriah, alumni Magister Matematika ITB mempublikasikan analisisnya di media sosial. Dalam video yang viral di TikTok, ia menyebutkan bahwa untuk membakar tujuh halte Transjakarta, setidaknya diperlukan 1.423 liter bensin.
“Berdasarkan perhitungan rumus kalor, kebutuhan energi per halte mencapai 3.980 MJ. Dengan memperhitungkan massa jenis, volume, kalor jenis, dan suhu pembakaran material seperti aluminium, kaca tempered, baja, dan beton, didapatkan kebutuhan bensin sekitar 122 liter per halte. Jika dikali tujuh halte dengan efisiensi 60 persen, totalnya mencapai 1.423 liter bensin,” ujar Alif dalam videonya.
Baca Juga: Konsistensi Transjakarta dalam Tata Kelola Perusahaan Diganjar Dua Penghargaan TOP GRC 2025
Untuk memudahkan gambaran, jumlah itu setara dengan 75 galon air mineral atau sekitar 950 botol air gelas kecil. Hal ini memunculkan tanda tanya besar, bagaimana mungkin ada pihak yang membawa bahan bakar sebanyak itu ke lokasi kerusuhan?
Kerugian Mencapai Rp55 Miliar
Pihak PT TransJakarta membenarkan bahwa tujuh halte dibakar pada malam kejadian aksi unjuk rasa di Jakarta.
“Kami sedang melakukan pendataan dan koordinasi untuk proses pemulihan,” ujar Ayu Wardhani, Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transjakarta.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, juga menyampaikan bahwa total kerugian akibat aksi tersebut mencapai sekitar Rp55 miliar.
Rinciannya meliputi kerusakan fasilitas MRT senilai Rp3,3 miliar, kerugian TransJakarta Rp41,6 miliar, serta kerusakan CCTV dan infrastruktur lainnya Rp5,5 miliar.