PALMERAH, POSKOTA.CO.ID - Kasus Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA) terpantau mengalami pertambahan di puskesmas hingga rumah sakit di Jakarta barat.
"Memang kasus influenza belakangan meningkat ya, kalau kita liat data September dan Agustus," kata Kasatpel UKP/PJ Lintas Klaster Puskesmas Palmerah, Mula Hutagaol saat ditemui, Senin, 13 Oktober 2025.
Berdasarkan data yang diberikan, ISPA masih menjadi penyakit paling banyak berdasarkan pendataan pasien di Puskemas Palmerah.
Peningkatan kasus ISPA disinyalir akibat faktor iklim atau cuaca yang sedang tidak menentu.
Baca Juga: Kasus ISPA di Puskemas Kembangan Jakbar Bertambah 13,7 Persen
Sementara itu, penyakit lain paling banyak terdata, di antaranya masalah pencernaan, hipertensi, demam, hingga mual serta muntah.
"Paling tinggi memang ISPA 31 persen di Agustus. Di September kisarannya masih sama ya, agak turun tapi enggak signifikan yaitu 30 persen. Urutan juga paling tinggi ISPA, terakhir paling bawah itu mual muntah, sakit kepala," ucapnya.
Kondisi serupa terjadi di RSUD Tamansari. Pada Agustus 2025, tercatat 83 kasus ISPA, lalu bertambah menjadi 89 kasus pada September.
Pada Oktober 2025, hanya 48 kasus ISPA yang tercatat di RSUD Tamansari.
"Oktober itu kasusnya bisa tiga lipat dari sekarang. Naik dari 20 kasus jadi 30 kasus dalam seminggu," ucap Kepala Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Tamansari, Ngabila Salama.
Baca Juga: Dinkes Jakarta Sebut Musim Pancaroba Rentan Timbulkan DBD hingga ISPA
Ngabila menjelaskan, gangguan pernapasan, satu di antaranya disebabkan peralihan musim.
"Banyak penyakit pernapasan (influenza, virus pernapasan) memang memperlihatkan pola musiman, yaitu meningkat di musim dingin atau musim hujan/agam kondisi lembap di daerah tropis," tutur dia.