CILINCING, POSKOTA.CO.ID - Para nelayan di Kampung Nelayan, Cilincing, memilih tidak berlayar selama angin kencang masih berlangsung di kawasan pesisir Jakarta Utara.
Seorang nelayan bernama Caskim, 68 tahun, mengatakan, perahu yang dipakai berlayar nyaris terbalik dihempas angin.
“Ya khawatir adanya ancaman itu, apalagi sekarang baru datang nih angin kencang. Ini kenceng banget, sampai berhenti dulu berlayar karena takut. Pernah juga kejadian perahu terbalik karena angin kencang itu,” kata Caskim kepada Poskota, Selasa, 7 Oktober 2025.
Selama puluhan tahun hidup di pesisir Cilincing, Caskim mengaku sudah terbiasa menghadapi cuaca tak ekstrem.
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Ruko 3 Lantai di Cilincing Terbakar
“Kalau musim hujan sih kami juga enggak berangkat, takut juga. Jaga diri aja, soalnya anginnya bisa tiba-tiba kencang banget,” ujarnya.
Kekhawatiran itu semakin terasa di tengah peringatan potensi gempa megathrust di selatan Jawa yang disebut-sebut dapat memicu tsunami besar.
“Dibilang khawatir, ya khawatir aja sih kalau bencana itu benar-benar ada. Tapi kita bisa apa? Paling berdoa aja,” ucap Caskim.
Hal senada disampaikan, pengangkut hasil laut bernama Katim, 50 tahun. Ia mengaku belum menerima peringatan dari pihak berwenang terkait potensi bencana di pesisir.
Baca Juga: Kronologi Penusukan Pemuda hingga Tewas di Cilincing Jakut
“Kalau dibilang khawatir ya khawatir, cuma mau gimana lagi. Mudah-mudahan jangan sampai terjadi. Tapi sejauh ini belum ada sosialisasi dari pemerintah tentang ancaman bencana itu,” ucapnya.
Sementara itu, nelayan lain bernama Arif, 44 tahun, kawasan laut di Cilincing relatif aman dari ancaman tsunami.
Warga yang sudah berlayar sejak 27 tahun lalu itu meyakini, kondisi perairan Jakarta dangkal menjadi faktor pengurang risiko gelombang besar akibat gempa bawah laut.
“Kalau di sini lautnya dangkal, enggak kayak di laut Aceh atau Sulawesi yang dalam. Jadi kalau dibilang tsunami kayaknya nggak bakal terjadi di sini,” tuturnya.
Baca Juga: Nelayan Muara Gembong Bekasi Temukan Hiu Tutul Mati Sepanjang 5 Meter
Namun, ia menyebutkan, cuaca ekstrem justru lebih mengkhawatirkan daripada isu gempa megathrust
“Kalau dibilang Khawatir mah ya nggak khawatir paling juga itu kan kalau anginnya lagi gede kayak sekarang nih udah masuk musim hujan itu juga paling kita nggak berangkat berlayar,” katanya. (CR-4)