Menurutnya, Indonesia tidak punya waktu untuk ikut campur dalam urusan internal federasi sepak bola negara lain.
“Mohon maaf, kalau kami di Indonesia ingin olahraganya maju, sepak bolanya bagus, bulu tangkisnya semakin kuat, ya itu fokus kami. Kami tidak intervensi urusan negara lain,” jelas Erick.
Malaysia Cari Kambing Hitam?
Pengamat menilai tuduhan yang diarahkan kepada Indonesia lebih banyak dipengaruhi faktor emosional. Sanksi FIFA ini tentu menjadi pukulan telak bagi sepak bola Malaysia, terutama setelah mereka cukup gencar melakukan naturalisasi pemain untuk memperkuat skuad Harimau Malaya.
Ketimbang melakukan introspeksi, pihak tertentu tampak berusaha mencari kambing hitam dengan menyeret nama Indonesia.
Kedekatan Erick Thohir dengan Presiden FIFA Gianni Infantino, serta hubungan baik Presiden Prabowo dengan FIFA, dijadikan alasan untuk mendukung tuduhan tersebut.
Baca Juga: Penyebab Suporter Timnas Indonesia Meninggal Saat Laga Kontra Lebanon Apa? Begini Kronologinya
Padahal, menurut regulasi FIFA, keputusan sanksi diambil secara independen berdasarkan investigasi internal, bukan atas usulan federasi atau negara lain.
Bantahan keras Erick Thohir ini sekaligus menjadi jawaban resmi Indonesia atas tuduhan miring dari sebagian pihak di Malaysia.
Indonesia menegaskan posisinya tetap netral, menghormati kedaulatan federasi lain, dan hanya berfokus pada membangun prestasi olahraga dalam negeri.
“Indonesia ingin maju di bidang olahraga. Itu tujuan kita, bukan ikut cawe-cawe dalam masalah negara lain,” tutup Erick.