BEM SI Kerakyatan Batal Demo, 6.148 Aparat Tetap Disiagakan di DPR

Selasa 02 Sep 2025, 10:31 WIB
Ilustrasi - Personel gabungan dari Polri, TNI dan Pemda Jakarta dikerahkan untuk mengamankan kegiatan aksi demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). (Sumber: Polres Jakarta Pusat)

Ilustrasi - Personel gabungan dari Polri, TNI dan Pemda Jakarta dikerahkan untuk mengamankan kegiatan aksi demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). (Sumber: Polres Jakarta Pusat)

TANAH ABANG, POSKOTA.CO.ID - Meskipun Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan  batal menggelar aksi demonstrasi, Polisi tetap menurunkan aparat gabungan di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 2 September 2025.

Bahkan jumlah personel yang dikerahkan sebanyak 6.148 aparat gabungan.

"Sebanyak 6.148 personel kami turunkan mengamankan, di DPR," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Susatyo Purnomo Condro, saat dikonfirmasi pada Selasa, 2 September 2025.

Susatyo menjelaskan, 6.148 personel gabungan itu terdiri dari Polri, TNI, hingga unsur Pemerintah Daerah (Pemda) Jakarta.

Baca Juga: 48 Orang Ditangkap Usai Serang Polres Metro Bekasi Kota, Mayoritas Warga Lokal

Ia menegaskan bahwa dalam  pengamanan akan dilakukan dengan cara humanis tanpa penggunaan senjata api.

Karena itu ia mengimbau kepada masyarakat yang hendak melakukan aksi unjuk rasa untuk dilakukan secara dalami dan tidak anarkis.

Selain itu, kata Susatyo, pihaknya juga mengerahkan sebanyak 885 personel gabungan ke kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha (Indosat), Gambir, Jakarta Pusat.

Hal itu dilakukan dalam rangka mengantisipasi adanya demonstrasi di jantung Jakarta tersebut. Pihaknya juga menyiapkan rekayasa lalu lintas secara situasional. Artinya, arus kendaraan bisa dialihkan sewaktu-waktu jika terjadi peningkatan massa di lapangan.

"Di kawasan Monas, Gambir kami siagakan 885 personel," ucap Susatyo.

Sebelumnya, aksi unjuk rasa besar-besaran yang digelar oleh BEM SI Kerakyatan untuk hari ini, Selasa, 2 September 2025, secara resmi dibatalkan.

Baca Juga: Klarifikasi Polisi soal Bentrokan di Kampus Unisba Bandung

Keputusan ini bukan karena semangat yang meredup, melainkan karena situasi di Jakarta yang masih tegang pascakerusuhan beberapa hari terakhir. 

“Melihat kondisi di wilayah Jakarta dan beberapa daerah yang semakin abstrak dan tidak kondusif karena banyaknya kerusuhan, itu adalah tindakan yang jauh dari harapan kami," ujar Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan, Muhammad Ikram, saat dikonfirmasi, Selasa, 2 September 2025.

Kendati begitu, Ikram menegaskan bahwa semangat mahasiswa tetap menyala. Penundaan ini disebut sebagai strategi untuk mengambil satu langkah mundur demi menyusun pergerakan yang lebih terorganisir pada saat yang lebih tepat.

“Daripada itu kami memilih untuk mundur selangkah dan memastikan kalau tetap bakal ada aksi di waktu yang tepat guna tersampaikannya aspirasi dan keresahan ini dengan baik," kata Ikram.


Berita Terkait


News Update