“Silakan. Iya, betul, betul,” katanya.
Polemik ini muncul setelah sejumlah kalangan mempertanyakan validitas angka pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,12 persen yang diumumkan BPS.
Namun, lembaga tersebut memastikan bahwa data telah disusun sesuai prosedur dan manual internasional setebal 722 halaman yang digunakan secara global.