POSKOTA.CO.ID - Kabar gembira bagi para pencari kerja! Pemerintah dikabarkan akan segera membuka pendaftaran CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) 2025.
Seleksi kali ini dinilai lebih istimewa karena memberikan kesempatan luas bagi lulusan SMA/SMK sederajat, tidak hanya untuk sarjana.
Berdasarkan informasi terbaru, kuota untuk non-sarjana diperkirakan mencapai 300.000 hingga 400.000 formasi. Hal ini menjadi angin segar bagi banyak pelamar yang selama ini merasa terbatas oleh persyaratan pendidikan.
Tak hanya itu, sistem seleksi CPNS 2025 juga akan mengalami perubahan signifikan. Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengungkapkan bahwa tes akan mengadopsi model seperti TOEFL, di mana hasilnya berlaku selama dua tahun. Inovasi ini diharapkan membuat proses rekrutmen lebih efisien dan fleksibel bagi peserta.
Baca Juga: Pendaftaran CPNS 2025 Kapan Dibuka? Cek Jadwal dan Cara Buat Akun SSCASN
Peluang Lebih Luas untuk Lulusan SMA/SMK
Seleksi CPNS 2025 tidak hanya diperuntukkan bagi sarjana, melainkan juga membuka kesempatan bagi lulusan SMA/SMK sederajat. Berdasarkan informasi dari Bimbel CPNS 2025, kuota nasional untuk non-sarjana diperkirakan mencapai 300.000 hingga 400.000 formasi.
Beberapa instansi strategis yang diprediksi membuka lowongan untuk lulusan SMA/SMK antara lain:
- Badan Intelijen Negara (BIN): Asisten Penata Kelola Intelijen
- Kemenkumham: Penjaga Tahanan (formasi terbanyak tahun sebelumnya)
- Kejaksaan Agung: Pengelola Penanganan Perkara
- BKKBN: Petugas Lapangan Keluarga Berencana
- Kementerian ESDM: Pengamat Gunung Api
- Kominfo: Asisten Teknisi Siaran, Penata Pranata Siaran
- Kementerian Kelautan dan Perikanan: Teknisi Akuakultur, Teknisi Kesehatan Ikan
- Sistem Tes CPNS 2025 Ala TOEFL: Lebih Fleksibel dan Efisien
Baca Juga: Pendaftaran CPNS dan PPPK 2025 Segera Dibuka, Cermati Ketentuan Lengkap Resmi Menpan RB
Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengungkapkan bahwa sistem seleksi CPNS 2025 akan mengalami perubahan signifikan. Prof. Zudan Arif, Kepala BKN, menyatakan bahwa tes CPNS akan mengadopsi model seperti TOEFL, di mana hasil tes berlaku selama dua tahun.
“Kami sedang mendesain sistem tes CPNS itu tidak berbarengan seperti sekarang,” kata Prof. Zudan Arif.
Ia menjelaskan, pada seleksi sebelumnya, 6,6 juta peserta mengikuti tes, namun hanya 1 juta orang yang diterima. Proses ini dinilai kurang efisien karena menghabiskan biaya hingga Rp1,1 triliun.
