Sulit Cari Kerja di Bekasi, Pemuda Ini Tertipu Calo Berkedok Yayasan

Senin 21 Jul 2025, 18:40 WIB
Ahmad, 25 tahun, salah satu korban penipuan calo tenaga kerja berkedok yayasan di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, pada Senin, 21 Juli 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

Ahmad, 25 tahun, salah satu korban penipuan calo tenaga kerja berkedok yayasan di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, pada Senin, 21 Juli 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

CIKARANG UTARA, POSKOTA.CO.ID - Sulitnya mencari pekerjaan di Kabupaten Bekasi membuat Ahmad, 25 tahun, warga Cikarang, nekat melamar kerja melalui calo.

Alih-alih mendapat pekerjaan seperti yang dijanjikan, Ahmad justru menjadi korban penipuan dengan kerugian hingga Rp6,5 juta.

Ia mengaku tertarik saat ditawari kerja oleh seseorang dari Yayasan Cikarang Persada, yang belakangan diketahui bukanlah lembaga resmi penyalur tenaga kerja.

“Cari kerja di Bekasi sulit banget. Sampai saya rela keluarin uang dan daftar lewat oknum calo. Tapi malah ketipu. Padahal keadaan lagi nggak baik-baik saja,” ujar Ahmad kepada Poskota, Senin 21 Juli 2025.

Ahmad menceritakan bahwa awalnya ia diminta datang ke yayasan untuk menyerahkan berkas lamaran, menandatangani kontrak kerja, serta menyelesaikan administrasi. Ia bahkan dijanjikan bisa langsung bekerja keesokan harinya. Namun janji tersebut tak pernah ditepati.

Baca Juga: Korban Penipuan Calo Tenaga Kerja RSUD Labuan Pandeglang Bertambah

“Katanya besok langsung bisa kerja. Tapi nyatanya ditunda-tunda terus. Jawabannya selalu ‘besok’, tapi nggak pernah ada kepastian,” katanya dengan nada kesal.

Sebelumnya, Ahmad pernah bekerja di sebuah pabrik. Namun, setelah kontraknya berakhir dan usianya bertambah, ia kesulitan mendapatkan pekerjaan kembali.

“Saya sudah pernah bekerja di pabrik sebelumnya. Tapi kenapa sekarang cari kerja semakin sulit. Apalagi ada batasan umur. Saya 25 tahun aja udah dianggap tua di pabrik,” tambahnya.

Korban lainnya, Ziah, 24 tahun, juga mengaku tertipu dengan modus serupa. Ia mendaftar ke yayasan tersebut sebulan lalu, tak lama setelah berhenti bekerja sebagai buruh pabrik.

Bahkan, uang administrasi sebesar Rp6,5 juta yang ia bayarkan kepada calo berasal dari gaji terakhirnya.


Berita Terkait


News Update