Niat Bantu Orang Tua Beli Rumah, Pemuda di Depok Malah Ditipu Teman

Sabtu 12 Jul 2025, 15:37 WIB
Ilustrasi penipuan jual beli rumah. (Sumber: Pinterest)

Ilustrasi penipuan jual beli rumah. (Sumber: Pinterest)

"Akhirnya saya hubungi AR. Saya jelasin ke dia, kalau saya lagi cari rumah di bawah Rp200 juta. Karna bujetnya cuma ada segitu," terangnya.

AR menurut korban sempat mengaku tengah membangun perumahan di Duren Seribu dan menunjukkan lahan untuk pembangunan properti. Atas dasar ucapan pelaku tersebut, AYP merasa yakin dan percaya kepada AR.

“Saya, ibu, dan adik saya akhirnya ke sana untuk survei. Setelah ngobrol-ngobrol cukup panjang, akhirnya ibu saya setuju karena merasa cocok,” jelas AYP.

Pada saat proses jual beli tersebut, AYP mengungkapkan, AR mematok harga awal Rp160 juta. Namun, proses jual beli itu hanya deal secara lisan saja. Tidak ada surat atau dokumen pelengkap lainnya.

"Dalam proses jual beli lisan saja. Karena tidak begitu memahami soal jual beli rumah. Di pikiran saya itu hanya percaya sama dia, karena kan dia orang yang saya kenal sekaligus teman main saya," tuturnya.

Setelah itu, korban AYP membayar booking fee di luar harga rumah dengan nilai Rp2,5 juta.

Baca Juga: 2 Pelaku Penipuan di Marketplace Modus Ngaku Anggota Polisi Ditangkap Polres Metro Jakbar

Kemudian perjanjiannya DP Rp100 juta, sementara sisanya nanti ketika rumah tersebut sudah rampung dibangun, dengan janji tiga bulan selesai terhitung dari Oktober 2023.

“Awalnya saya booking fee itu Rp2,5 juta. Selang beberapa hari setelahnya saya bayar lagi Rp100 juta secara dua tahap,” bebernya.

Kejanggalan mulai dirasakan korban karena janji rumah selesai dibangun dalam tiga bulan tak kunjung terealisasi hingga setahun lebih.

Saat ditanya, AR selalu berkilah dan mengumbar janji. AYP pun inisiatif mengecek situasi di lahan perumahan yang diklaim milik keluarga AR.

Sesampainya di lokasi, rumah yang diharapkannya itu tak kunjung selesai. Proses pembangunan hanya pada tahap pondasinya.


Berita Terkait


News Update