Genangan juga mulai merambah ke kawasan permukiman. Di beberapa titik, ketinggian air bahkan mencapai 120 hingga 200 sentimeter.
“Jadi untuk kendaraan roda dua dan roda empat memang sudah tidak bisa lewat. Titik terdalam ada di Kampung Pinggir Kali,” jelas Abdul.
Akses jalan alternatif menuju Babelan pun ikut terputus. Abdul menyebut wilayah tersebut memang rawan banjir kiriman dari Cileungsi dan Cikeas, terutama saat curah hujan tinggi di hulu.
“Kalau air di sana sudah tidak ada curah hujan atau tidak ada luapan lagi, mungkin berangsur-angsur akan surut. Jadi mudah-mudahan kita berharap tidak ada kenaikan lagi,” pungkasnya. (cr-4)