POSKOTA.CO.ID - Meskipun ketegangan antara Dimas Anggara dan Kiesha Alvaro telah diselesaikan secara damai, publik tampaknya masih menyimpan keraguan terhadap insiden tamparan yang terjadi saat syuting.
Sebagian warganet mencurigai bahwa peristiwa tersebut bukanlah murni konflik, melainkan bagian dari skenario yang sengaja dirancang.
Dugaan itu menguat setelah video klarifikasi yang diunggah akun Instagram resmi Screenplay rumah produksi sinetron yang dibintangi keduanya dianggap mengandung sejumlah kejanggalan.
Sebelumnya, Dimas diduga menampar Kiesha dalam sebuah adegan saat proses syuting berlangsung. Namun, pada Selasa, 24 Juni 2025. Keduanya telah bertatap muka di kantor Screenplay dan menyatakan telah berdamai.
Baca Juga: Lisa Mariana Geram Digugat Ridwan Kamil Rp105 Miliar: Saya Hanya Ingin Keadilan untuk Anak
“Menanggapi pemberitaan yang beredar, Dimas Anggara dan Kiesha Alvaro telah bertemu dan sepakat untuk berdamai serta saling memaafkan,” bunyi pernyataan resmi dari pihak Screenplay.
Publik Tak Langsung Percaya
Alih-alih menenangkan publik, video pertemuan tersebut justru menimbulkan lebih banyak pertanyaan. Tak sedikit netizen yang menduga konflik ini hanya akal-akalan demi menaikkan pamor sinetron yang mereka bintangi.
Komentar warganet pun mempertanyakan alasan di balik insiden yang tak pernah dijelaskan secara jelas oleh pihak terkait.
“Kenapa alasannya nggak dijelasin? Kok malah yang ngajak damai justru korbannya,” tulis seorang pengguna media sosial.
“Ini sih promosi doang. Netizen +62 kan emang suka drama,” timpal netizen lainnya.
Ada juga yang menilai tindakan Dimas berlebihan jika benar insiden itu terjadi saat adegan penuh emosi, tapi dibawa terlalu serius secara personal.
Tak hanya mempertanyakan motifnya, sebagian netizen bahkan menyarankan agar aktor yang terbukti melakukan kekerasan diberi sanksi tegas atau dikeluarkan dari proyek.
“Kalau memang benar, harusnya kena cancel. Ini bukan kali pertama kejadian kayak gini,” tulis komentar lain dengan nada tegas.
Publik Tuntut Transparansi, Bukan Sekadar Damai
Hingga kini, belum ada penjelasan gamblang soal apa yang sebenarnya terjadi. Meski sikap saling memaafkan layak dihargai, publik tetap menuntut kejelasan agar tak merasa dibohongi.
Apakah benar terjadi kekerasan fisik? Ataukah ini hanya bagian dari strategi pemasaran yang terlalu nekat?
Masyarakat kini menanti apakah akan ada klarifikasi lebih lanjut dari pihak produksi atau dari para aktor yang terlibat langsung.
