MEDAN SATRIA, POSKOTA.CO.ID – Setiawan, 51 tahun, pemilik rumah makan di Grand Mall Bekasi, berjuang keras mempertahankan usahanya di tengah gejolak ekonomi.
Omzet harian warung makannya yang semula mencapai Rp2 juta kini turun drastis hanya sekitar 30 persen.
"Dulu pendapatan kotor bisa Rp2 juta per hari. Sekarang turun jauh, enggak nyampe segitu," kata Setiawan di Grand Mall Bekasi, Jumat 20 Juni 2025.
Ia prihatin melihat mal yang makin sepi dan nyaris tak beroperasi.
"Kalau begini terus, UMKM di dalam mal seperti kami bisa habis satu-satu. Sewa mahal, listrik mahal, pengunjung sepi. Lama-lama pasti banyak yang angkat tangan juga," ujarnya.
Baca Juga: Tidak Punya Pilihan, Pedagang Kopi Pilih Bertahan Meski Grand Mall Bekasi Tutup
Setiawan berharap pemerintah pusat dan daerah turun tangan membantu UMKM di mal.
"Harusnya pemerintah tegas. Jangan cuma fokus ke UMKM di pinggir jalan atau pasar tradisional saja. Di mal juga banyak UMKM yang bergantung hidup di sana. Kalau malnya mati, UMKM di dalam ikut mati," ujarnya.
Ia mengusulkan revitalisasi mal lama dan pemberian subsidi sewa ruko atau insentif bagi UMKM di pusat perbelanjaan.
"Kalau bisa pemerintah ikut bantu insentif sewa. Atau buat program revitalisasi mal lama supaya pengunjung balik lagi," tambahnya.
Setiawan juga meminta kolaborasi pengelola mal dan pemerintah daerah untuk menggelar event rutin agar menarik pengunjung.