MEDAN SATRIA, POSKOTA.CO.ID - Warnah, 47 tahun, tetap berjualan kopi di warung kecil di sekitar area ruko dekat Grand Mall Bekasi yang sudah tidak beroperasi sejak 2025.
Warnah telah berjualan di kawasan Grand Mall Bekasi selama lebih dari 15 tahun. Ia menyaksikan sendiri kejayaan pusat perbelanjaan legendaris itu hingga kini benar-benar sepi.
Ia sempat menyewa ruko di bagian depan pusat perbelanjaan itu seharga Rp70 juta per tahun. Namun, karena pengunjung makin sepi dan omzet turun drastis, ia memilih pindah ke ruko lebih kecil dan murah di bagian belakang.
"Sudah 15 tahun saya berjualan di sini. Cuma sekarang pindah tempat ke belakang. Cari yang biaya sewanya lebih murah," kata Warnah saat ditemui di lokasi Grand Mall Bekasi, Jumat, 20 Juni 2025.
Baca Juga: Dulu Legendaris, Grand Mall Bekasi Sepi Bak Kuburan sejak Ditutup Awal 2025
Warnah mengaku pernah merasakan masa kejayaan saat berjualan di Grand Mall Bekasi pada awal 2000-an. Saat itu, mall menjadi primadona warga Bekasi dan sekitarnya, bahkan disebut sebagai salah satu pusat belanja terbesar di kawasan timur Jakarta sebelum Summarecon Mall Bekasi dan Lagoon Avenue muncul.
"Dulu rame banget, sampai susah cari parkiran. Orang dari mana-mana belanja ke sini. Sekarang saya cuma mengandalkan pelanggan yang kerja di sini," ujarnya.
Sebelum masa pandemi Covid-19, ia bisa mendapatkan omzet hingga Rp1 Juta per hari dari berjualan kopi. Berbeda dengan sekarang, omzet dagangannya anjlok hingga 70 persen tetap buka dari pagi hingga malam.
"Kadang saya sampai nangis kalau ingat. Sekarang hasil cuma buat nutup ongkos listrik sama makan sehari-hari," ujarnya.
Baca Juga: Lepas Kendali, Truk Peti Kemas Hantam Pembatas Jalan di Depan Grand Mall Bekasi
Nasib serupa dialami Jajang, 52 tahun, pedagang aksesoris ponsel yang kini membuka lapak kecil di depan ruko mal. Ia mengaku pasrah meski omzet jauh berkurang.