POSKOTA.CO.ID – Kesehatan mental merupakan bagian penting dari kesejahteraan secara menyeluruh.
Tanpa disadari, tekanan hidup, lingkungan sosial, hingga gaya hidup yang tidak seimbang bisa memicu gangguan kesehatan mental.
Untuk itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memberikan panduan lengkap mengenai langkah pencegahan dan penanganan gangguan kesehatan mental yang bisa diterapkan oleh siapa saja.
Dilansir dari situs Kemenkes, berikut ulasannya:
Baca Juga: Kecanduan Narkoba Sebabkan Gangguan Jiwa, Ini 4 Jenis Masalah Kesehatan Mental yang Perlu Diwaspadai
Pencegahan Gangguan Kesehatan Mental
Mensana in corpore sano, dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Kita dapat menghindari faktor risiko gangguan kesehatan mental dengan melakukan hal-hal berikut:
1. Menjaga kesehatan fisik dengan berolahraga dan pola makan yang sehat.
2. Beristirahat cukup.
3. Membangun kebiasaan berpikir positif.
4. Membangun kemampuan menghadapi masalah.
5. Menghindari kebiasaan buruk yang dapat memicu stress.
6. Membangun dukungan sosial yang positif.
7. Mencari bantuan profesional jika dibutuhkan.
Baca Juga: Stres Bekerja? Ini 4 Tips Jaga Kesehatan Mental untuk Para Karyawan

Penanganan Gangguan Kesehatan Mental
Gangguan kesehatan mental bukan vonis atau stigma yang harus dihindari. Dengan penanganan yang baik, gangguan kesehatan mental bisa diatasi, antara lain dengan:
1. Pemberian obat-obatan
Konsultasikan kepada dokter atau psikiater untuk mendapatkan resep obat-obatan, yang dapat mengobati gejala-gejalanya dengan mengubah senyawa kimia pada otak.
Obat-obatan yang diresepkan biasanya berupa antidepresan, golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) dan serotonin-norepinephrine reuptake inhibitor (SNRIs).
Obat-obatan yang diberikan oleh tenaga profesional tidak akan menyebabkan ketergantungan, sepanjang penderita mentaati aturan minum obat sesuai saran.
Baca Juga: 5 Tanda Anda Memerlukan Batasan Personal dengan Orang Lain untuk Menjaga Kesehatan Mental
2. Psikoterapi
Melalui psikoterapi, psikiater dan psikolog klinis akan mengarahkan penderita untuk menyampaikan perasaan dan pikirannya.
Kemudian, membimbingnya untuk mengubah pola pikir dan perilaku dari negatif ke positif, serta mengelola emosi dan perasaannya dengan baik.
3. Stimulasi pada Otak
Stimulasi ini berupa terapi elektrokonvulsif, stimulasi elektro magnetik transkranial, stimulasi saraf vagus dan pengobatan eksperimental yang disebut stimulasi otak dalam (deep brain stimulation).
4. Kelompok Dukungan
Dengan bergabung dalam kelompok dukungan, penderita akan bertemu orang-orang yang mengalami gangguan mental sejenis dan sudah berhasil mengatasi penyakitnya, sehingga bisa berbagi pengalaman dan membimbing satu sama lainnya.
5. Perawatan di Rumah Sakit
Jika penderita membutuhkan pengawasan ketat terhadap gejala dan gangguan yang dialaminya, dokter atau psikiater akan menyarankan untuk menjalankan perawatan di rumah sakit. Tujuannya untuk mencegah kondisi gawat darurat, seperti percobaan bunuh diri, dan kondisi gaduh gelisah pada penderita skizofrenia.
6. Perawatan Mandiri
Penderita gangguan kesehatan mental yang masih berada dalam tahap ringan sampai sedang bisa menjalani rawat jalan dengan obat dan terapi dari psikiater dan psikolog. Namun, dibutuhkan dukungan dari keluarga dan lingkungan untuk membantu perawatan penderita.
Demikian informasi mengenai gangguan kesehatan mental.