Penelitian menunjukkan bahwa penderita PTSD memiliki hipokampus yang lebih kecil, dan stres berkepanjangan dapat merusak area otak ini, membuat tubuh tetap dalam kondisi hiper-waspada.
Di Mana Emosi yang Terperangkap Disimpan dalam Tubuh?
Anda mungkin pernah merasakan sesak di dada saat cemas atau lega saat meregangkan pinggul setelah hari yang melelahkan. Meskipun lokasi ketegangan berbeda pada setiap individu, beberapa penelitian memberikan petunjuk.
Sebuah studi dari Finlandia pada 2013 memetakan reaksi tubuh terhadap emosi. Misalnya, kemarahan, ketakutan, dan kecemasan menunjukkan peningkatan aktivitas di dada dan tubuh bagian atas, menjelaskan ungkapan seperti "kepala panas".
Emosi ini dapat memicu respons cepat dalam tubuh, seperti detak jantung yang berdebar atau otot yang menegang.
Studi lanjutan menemukan bahwa intensitas perasaan berkorelasi langsung dengan intensitas sensasi fisik dan mental. Memahami hal ini dapat membantu mereka yang kesulitan memahami emosi mereka.
Emosi yang belum diproses bisa tersimpan di alam bawah sadar dan bahkan memengaruhi postur tubuh Anda.
Ketegangan otot dapat muncul untuk mempertahankan postur yang membuat diri merasa aman atau tidak menyadari perasaan tidak menyenangkan.
Cara Melepaskan Emosi dari Tubuh
Sering kali kita diajari untuk memendam rasa sakit, yang dapat menyebabkan emosi yang tertekan. Penelitian tahun 2019 menemukan hubungan antara penekanan emosi dan penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh.
Berikut adalah beberapa cara melepaskan emosi yang tertekan dan ketegangan terkait:
Mengakui Perasaan Anda
Langkah pertama untuk mengelola emosi adalah terhubung dan memahami perasaan Anda. Jika Anda kesulitan mengidentifikasinya, berbicara dengan profesional kesehatan mental sangat membantu.
Mengatasi Trauma Masa Lalu
Banyak beban emosional berakar dari trauma masa kanak-kanak yang belum terselesaikan, seperti pelecehan atau penelantaran.
Olson menyarankan untuk merasakan kesedihan atas apa yang tidak Anda dapatkan di masa lalu.