Debt collector dapat memantau akun media sosial terbuka atau yang terhubung dengan nomor ponsel untuk melacak keberadaan debitur.
Sebagai saran keamanan, gunakan pengaturan privasi maksimal dan hindari membagikan lokasi atau aktivitas harian secara publik.
3. Akses ke Daftar Kontak Ponsel
Sebagian besar aplikasi pinjol mensyaratkan akses ke daftar kontak pengguna. Data ini digunakan bukan hanya untuk verifikasi, tapi juga sebagai cadangan jika terjadi tunggakan.
Saat debitur tidak merespons, perusahaan dapat menghubungi kerabat, teman, atau rekan kerja untuk mencari informasi atau memberikan tekanan sosial agar debitur membayar.
Sebagai bentuk pencegahan, pertimbangkan untuk menggunakan nomor ponsel khusus yang tidak memiliki daftar kontak penting ketika mengajukan pinjaman.
Baca Juga: Aplikasi Pinjol Anti Ditolak Bisa Cair Hanya dengan Nomor DANA, Ini Fakta dan Risikonya
4. Jejak Transaksi Digital
Jika pengguna masih menggunakan akun bank atau dompet digital yang sama, pihak pinjol bisa melacak pola transaksi yang menunjukkan lokasi umum aktivitas.
Transaksi reguler di suatu area bisa mengindikasikan tempat tinggal atau tempat kerja debitur. Ini menjadi data pendukung dalam penentuan lokasi penagihan.
Disarankan untuk memisahkan rekening pribadi dan rekening yang digunakan untuk pinjol jika ingin membatasi potensi pelacakan.
5. Identifikasi Lokasi via GPS dan WiFi
Selain izin lokasi, aplikasi pinjol dapat memantau GPS dan jaringan WiFi yang digunakan pengguna.
Jika ponsel terhubung ke jaringan WiFi yang sama dalam waktu lama, sistem dapat menganggapnya sebagai lokasi tetap.
Kombinasi data GPS, WiFi, dan waktu sambungan memberikan gambaran akurat bagi pihak pinjol.