POSKOTA.CO.ID - Pendiri Microsoft dan tokoh filantropi global, Bill Gates, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Indonesia atas komitmen dan kontribusinya dalam memperkuat sektor kesehatan, terutama melalui program vaksinasi pada anak-anak.
Ucapan tersebut disampaikan dalam kunjungannya ke Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, menjelang peringatan 25 tahun berdirinya Gates Foundation.
Kehadiran Bill Gates di Indonesia menandai penguatan kerja sama lintas negara dalam bidang kesehatan publik, yang semakin krusial pasca-pandemi.
Ia menyoroti keberhasilan Indonesia dalam mengadopsi vaksin baru, serta kontribusi aktif dalam kemitraan global seperti GAVI (Global Alliance for Vaccines and Immunization), di mana Menteri Kesehatan RI kini turut duduk sebagai dewan pengarah.
Baca Juga: PERSIB Siap Tampil Optimal Kontra Barito Putera, Suporter Tim Tamu Dilarang Datang!
Apresiasi Terbuka dari Bill Gates
Dalam pidatonya di Istana Merdeka, Bill Gates secara khusus menyoroti keseriusan Indonesia dalam mengadopsi dan mendistribusikan vaksin baru yang menyasar penyakit-penyakit utama penyebab kematian anak. Menurutnya, langkah ini menunjukkan kepemimpinan Indonesia di kawasan dan kontribusi signifikan bagi kesehatan global.
"Indonesia adalah contoh yang hebat, karena telah mengadopsi vaksin baru seperti rotavirus untuk diare, pneumokokus untuk pneumonia, dan sekarang vaksin HPV mulai diluncurkan," ujar Gates.
Ia menambahkan bahwa Indonesia memiliki pendekatan yang progresif dalam sistem kesehatan, didukung oleh sinergi antara lembaga pemerintah, sektor swasta, dan mitra internasional.
Peran Kunci Menteri Kesehatan Indonesia di Aliansi GAVI
Bill Gates juga memuji keterlibatan aktif Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam aliansi vaksin dunia. Menurut Gates, keterlibatan Budi tidak hanya memperkuat posisi Indonesia dalam komunitas kesehatan global, tetapi juga memperluas jangkauan distribusi vaksin ke negara-negara berkembang lainnya.
"Menteri Budi bahkan menjadi Anggota Dewan GAVI. Beliau mengenal GAVI dengan baik selama pandemi. Hubungan antara GAVI dan Indonesia sangat positif, sehingga kami terus melanjutkan kerja sama ini," ucap Gates.
GAVI, yang didirikan pada tahun 2000 dan didukung penuh oleh Gates Foundation, memiliki misi memperluas akses terhadap vaksinasi yang adil dan merata.
Partisipasi Indonesia dalam dewan pengarah GAVI mencerminkan meningkatnya kepercayaan global terhadap kapasitas dan kepemimpinan negara dalam sektor kesehatan.
Kontribusi Nyata dalam Penurunan Angka Kematian Anak
Dalam kesempatan tersebut, Bill Gates menegaskan bahwa peningkatan cakupan vaksinasi memiliki peran sentral dalam menurunkan angka kematian anak secara global.
Saat Gates Foundation didirikan, angka kematian anak di bawah usia lima tahun mencapai sekitar 10 juta jiwa per tahun. Sebagian besar disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi.
"Faktanya, jumlah anak yang meninggal di bawah usia 5 tahun kini telah berkurang setengahnya. Sekarang jumlahnya di bawah 5 juta, meskipun itu tetap jumlah yang terlalu banyak," ungkap Gates.
Ia menjelaskan bahwa penyakit seperti diare, pneumonia, malaria, serta komplikasi pascakelahiran mendominasi penyebab kematian balita pada awal abad ke-21. Berkat kemajuan dalam pengembangan vaksin dan distribusinya yang lebih efektif, tren ini mengalami penurunan signifikan.
Vaksin Rotavirus, Pneumokokus, dan HPV: Pilar Perlindungan Anak
Indonesia dianggap sebagai salah satu negara dengan komitmen kuat dalam pengembangan sistem imunisasi yang menyeluruh.
Pengadopsian vaksin rotavirus telah membantu mencegah kasus diare berat yang mengancam jiwa balita. Vaksin pneumokokus turut berperan dalam penanggulangan pneumonia, sementara vaksin HPV yang baru mulai diluncurkan di Indonesia berperan dalam pencegahan kanker serviks, dengan cakupan perlindungan jangka panjang terhadap perempuan muda.
Keputusan pemerintah untuk memperluas cakupan vaksin ini dianggap sebagai langkah strategis yang tidak hanya menyelamatkan nyawa anak-anak, tetapi juga mendukung produktivitas generasi masa depan.
Kerja Sama Internasional dan Inovasi Teknologi Kesehatan
Bill Gates menyatakan optimismenya terhadap masa depan kesehatan anak-anak dunia, asalkan kemitraan internasional terus diperkuat dan inovasi teknologi medis terus didorong.
"Kami percaya bahwa inovasi, kerja sama lintas negara, dan komitmen jangka panjang akan memungkinkan kita menekan angka kematian anak lebih rendah lagi," katanya.
Dalam hal ini, Indonesia diakui sebagai mitra strategis dalam rantai distribusi vaksin global, terutama untuk kawasan Asia Tenggara dan Pasifik.
Baca Juga: PERSIB Siap Tampil Optimal Kontra Barito Putera, Suporter Tim Tamu Dilarang Datang!
Indonesia sebagai Model bagi Negara Berkembang
Dengan keberhasilannya dalam membangun sistem kesehatan yang resilien, Indonesia kini dianggap sebagai model percontohan bagi negara-negara berkembang lainnya.
Perbaikan sistem logistik, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, serta integrasi data kesehatan digital menjadi bagian dari transformasi sektor ini.
Pemerintah Indonesia juga menunjukkan fleksibilitas kebijakan dalam mengatasi tantangan pandemi COVID-19, mulai dari distribusi vaksin massal hingga pemanfaatan telemedisin di daerah terpencil. Semua ini diperhitungkan sebagai nilai tambah dalam kerja sama internasional.
Apresiasi dari Bill Gates terhadap Indonesia mencerminkan pencapaian yang patut dibanggakan sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya komitmen jangka panjang dalam sektor kesehatan publik.
Dalam dua dekade terakhir, Indonesia telah menunjukkan kepemimpinan regional dan kontribusi signifikan bagi kesehatan global, khususnya dalam hal imunisasi anak.
Dengan memperkuat kerja sama internasional, memperluas cakupan vaksinasi, dan mendukung inovasi, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk terus mempercepat penurunan angka kematian anak dan membangun generasi yang lebih sehat.