Pria Depok yang Mengaku Imam Mahdi Minta Maaf dan Bertobat

Kamis 30 Mei 2019, 12:31 WIB

DEPOK –  Pimpinan Padepokan Trisula Weda, Winardi yang mengaku sebagai Imam Mahdi, dan julukan yang didapatnya  dari sebuah mimpi atas perintah Allah SWT, akhirnya minta maaf dan bertobat. "Pemberian nama Imam Mahdi bukan saya sendiri yang ngasih julukan tapi langsung diberikan oleh Allah SWT. Hal ini setelah saya berangkat perjalanan ke Tanah Suci, Arab Saudi. Dalam perjalanan itu di waktu malam mendapat perintah dan kehendak Allah,"ujarnya, Kamis (30/5/2019). Winardi mengungkapkan, sesampai di Tanah Suci, seperti ada yang diarahkan oleh para leluhurnya untuk menjalakan ibadah tawaf di Masjidil Haram. Setelah itu lanjut  ibadah jumroh aqobah dengan mengambil 7 batu krikil. "Habis dari jumroh aqobah  selanjutnya diperjalankan kembali ke makam Nabi Muhammad SAW di Madinah,"tambahnya. Terkait hal ini setelah mendapatkan nasehat dan masukan oleh Ketua MUI Kota Depok KH. Dr. Dimiati Badru  Zaman, dan Ketua NU Depok Ahmad Solekan, Depag Kota Depok KH. Fahrudin Muroddih, bahwa julukan Imam Mahdi itu adalah keliru. "Saya khilaf dan  menyesal. Saya meminta ampun (tobat) kepada Allah SWT. Semoga  pengikut saya sebanyak 70 orang dapat bertobat semuanya dan ikut ajaran agama Islam yang benar,"tuturnya. Terpisah Kapolsek Sawangan Kompol Suprasetyo mengatakan hasil dari dialog bersama, Winardi (46), yang mengaku sebagai Imam Mahdi ini menyesal dan bertaubat. "Sebetulnya sosok Imam Mahdi yang viral di jagad media sosial ini bernama Winardi bin Sukirno asal Pacitan Jawa Timur.  Profesi Danru keamanan di salah satu hotel terkemuka di Jakarta Selatan," tambahnya. Berdasarkan dialog mediasi bersama Camat Limo Herry Gumelar, Danramil Sawangan Kapten Arm Erwin, dan Ketua MUI serta NU Kota Depok, lanjut Kompol Suprasetyo sebutan Imam Mahdi tidak tepat dan keliru. "Pada saat Dialog terbuka disaksikan warga Sawangan di kantor Kecamatan Sawangan, MUI membuka tiga kitab membahas Imam Mahdi akan turun di akhir zaman nanti, tentunya tidak sama sekali sesuai," ujarnya. "Tentunya, ajaran tersebut sesat dan menyesatkan umat karena tidak sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW." (angga)


Berita Terkait


News Update