JAKARTA (Pos Kota) – Transportasi di Jakarta dinilai sangat buruk. Ketidakpastian waktu perjalanan membuat pengusaha rugi besar. Karena itu, pemerintah harus konsisten membenahi transportasi di ibukota. Hal itu diutarakan Ketua Kamar Dagang Indonesia DKI Jakarta, Eddy Kuntadi. “Lamanya waktu perjalanan membuat pengusaha kehilangan peluang bisnis atau profit. Ini merugikan dunia usaha,” katanya di sela-sela dialog tentang Mass Rapid Transit (MRT), salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (26/9). Dirinya berharap, kebijakan politik Pemprov DKI Jakarta terhadap transportasi tidak membuat dunia usaha menjadi lesu. Keberadaan angkutan massal MRT diharapkan tidak membuat pengusaha lokal kehilangan sumber usahanya. Pakar Transportasi Intitut Teknologi Bandung, Ofyar Z Tamin, mengatakan kemacetan dapat diatasi jika pemerintah memiliki itikad baik dan konsisten memperkuat transportasi massal. Karena mayoritas pengguna kendaraan pribadi berasal Bogor, Depok,Tangerang dan Bekasi (Bodetabek). “KRL dan Transjakarta masih menjadi andalan, namun angkutan itu belum mampu memenuhi kebutuhan pergerakan warga dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat dan murah,” ucapnya. Menurutnya angkutan massal harus didukung oleh jalan berbayar, pembatasan lahan parkir, tarif parkir tinggi, pembatasan usai dan kepemilikan kendaraan pribadi dan pajak kepemilikan kendaraan pribadi. “Semua tergantung political will pemerintah. Mau macet selesai atau idak?,” ujarnya. PEMERINTAH PUSAT Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Wiryatmoko, mengatakan masalah kemacetan di Ibukota multi kompleks. Program yang direncanakan pemprov dengan kebijakan pemerintah pusat banyak yang betolak belakang. “Pemerintah pusat setengah-setengah membantu kami dalam menyelesaikan masalah transportasi,” katanya. Wiryatmoko mengaku pihaknya tidak dapat menyelesaikan kemacetan lalu lintas tanpa bantuan pemerintah pusat. Kemacetan menjadi hal yang lumrah, masyarakat tidak peduli macet. Mereka tetap memilih menggunakan kendaraan pribadi. "Kami hanya berusaha membuat jalur Transjakarta steril, tapi kebijakan mobil murah membuat Jakarta kesulitan menyelesaikan kemacetan,” ujarnya. Seperti diketahui, saat ini kerugian akibat kemacetan mencapai Rp35 triliun/tahun dan akan meningkat menjadi Rp65 triliun/tahun pada 2020. Study on Integrated Tranportation Master Plan Phase II (SITRAMP II) menyebutkan, saat ini kerugian membuat bensin yang terbuang sia-sia mencapai Rp12 triliun/tahun dan biaya operasional kendaraan Rp23 triliun/tahun. (guruh/st)

Transportasi Jakarta Buruk Pengusaha Rugi Besar
Jumat 27 Sep 2013, 06:30 WIB

[email protected]
Editor
Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
Berita Terkait
Heboh! 4 Bandara Tutup, Pengamat MTI Sebut Kertajati Bisa Diaktifkan Kembali dan 3 Lainnya Rutenya ke Kalimatan
Minggu 18 Sep 2022, 21:08 WIB

Sindir Gaji PNS Tak Seberapa, Menteri Bahlil Doktrin Mahasiswa UIN Banten Jadi Pengusaha
Jumat 14 Okt 2022, 10:56 WIB

Pemprov DKI Jakarta Berikan Pelayanan Transportasi Ramah Perempuan dan Anak di LRT
Minggu 30 Okt 2022, 22:12 WIB

Usai Dapat Penghargaan, Mayasari Bakti Tahun Depan Bakal Tambah 22 Unit Bus Listrik untuk Layani Warga Jakarta
Jumat 30 Des 2022, 23:18 WIB

Ada Aksi Massa Putusan MKMK, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Tiga Layanan
Selasa 07 Nov 2023, 15:09 WIB

Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Peran Strategis Perusahaan Transportasi di Indonesia PT Serasi Autoraya (SERA)
Minggu 26 Mei 2024, 00:02 WIB

News Update

Perlu Diwaspadai! Data NIK KTP dan KK yang Bocor Bisa Disalahgunakan Pinjol Ilegal, Begini Cara Mencegahnya
07 Mei 2025, 13:45 WIB

Viral Film 'Gowok Kamasutra Jawa' Karya Hanung Bramantyo, Eksplorasi Tradisi dan Seksualitas dalam Budaya Jawa
07 Mei 2025, 13:44 WIB

Sempat Buron, Dua Penganiaya Nenek Dituduh Penculik di Cianjur Ditangkap
07 Mei 2025, 13:41 WIB

Maxime Bouttier Sempat Ungkap Kekhawatirannya Sebelum Menikahi Luna Maya karena Hal Ini
07 Mei 2025, 13:40 WIB

Cara Daftar Traveloka PayLater dengan KTP dan HP, Limit Sampai Rp15 Juta!
07 Mei 2025, 13:37 WIB

Sering Ditawari Pinjol Bunga Rendah Cepat Cair di Facebook dan Instagram? Baca Ini Dulu Sebelum Terjebak
07 Mei 2025, 13:34 WIB

Wanita di Cikarang Bekasi Diserang Bawahan hingga Tangan Putus, Pelaku Ditangkap
07 Mei 2025, 13:33 WIB
.jpeg)
Indodana Tawarkan Limit Pinjaman hingga Rp50 Juta dengan Bunga Lebih Rendah, Cek Syarat dan Simulasinya
07 Mei 2025, 13:27 WIB

Netizen Dibikin Syok oleh Orang Tua Luna Maya dan Maxime Bouttier, Ternyata Ini Penyebabnya
07 Mei 2025, 13:24 WIB

Bill Gates Temui Prabowo Subianto, Beri Pujian untuk Keberhasilan Vaksinasi Anak di Indonesia
07 Mei 2025, 13:21 WIB

Batal Mundur Hasan Nasbi, Puan Maharani Tegaskan Hak Prerogatif Presiden Tentukan Kabinet
07 Mei 2025, 13:18 WIB

Jadwal Live Streaming PSG vs Arsenal di Babak Semifinal Liga Champions 2024/2025
07 Mei 2025, 13:15 WIB

Persib Bisa Lolos ke AFC Champions League Elite, Ini Syaratnya
07 Mei 2025, 13:11 WIB

Natalius Pigai Soroti Kebijakan Siswa Nakal Disekolahkan ke Barak Militer, Pastikan Bakal Temui Dedi Mulyadi
07 Mei 2025, 13:10 WIB

Polres Cianjur Tangkap Dua Pria Penganiayaan Nenek Hingga Lebam, Terancam 7 Tahun Penjara
07 Mei 2025, 13:09 WIB

Presiden Prabowo dan Bill Gates Tinjau Program MBG, Kepala BGN: Bukan Settingan Apa Adanya
07 Mei 2025, 13:09 WIB
