“Program unggulan lainnya seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) juga perlu dievaluasi kekurangannya dan kendalanya. Tujuannya agar pelaksanaan tahun depan lebih lebih baik lagi,” terang Heri.
“Tidak hanya mengejar kuantitas, jumlah penerima manfaat, juga peningkatan kualitas. Itu harapan kita semua,” kata Yudi.
“Pengalaman masa lalu – pelaksanaan MBG, juga program lain sepanjang 2025, menjadi proses pembelajaran meraih sukses di kemudian hari. Itulah perlunya sikap optimistis, tidak takut gagal dan tidak cepat menyerah oleh keadaan,” urai mas Bro.
“Itu teori Bro. Praktiknya susah. Bagi orang biasa, kesalahan atau kegagalan adalah penghalang,” kata Heri.
“Pola pikir kita ubah, kegagalan bukanlah penghalang. Bukankah, banyak orang sukses karena berawal dari kegagalan,” jelas mas Bro.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Perkuat Satu Rasa, Satu Karsa
“Syaratnya harus memiliki jiwa dan mental sukses, lazimnya, akan belajar dari setiap kegagalan untuk memperbaiki diri di kemudian hari,” ujar Yudi.
“Ingat apa yang dikatakan Thomas A. Edison, 'aku tidak gagal. Hanya saja aku menemukan 10.000 cara yang ternyata belum berhasil',” urai mas Bro memberi inspirasi. (Joko Lestari)
