Obrolan Warteg: Tinggal Glanggang, Colong Playu

Selasa 09 Des 2025, 06:30 WIB
Suasana obrolan santai tiga sahabat yang menggambarkan diskusi publik mengenai polemik kepergian kepala daerah saat wilayahnya masih dalam masa tanggap bencana. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

Suasana obrolan santai tiga sahabat yang menggambarkan diskusi publik mengenai polemik kepergian kepala daerah saat wilayahnya masih dalam masa tanggap bencana. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

POSKOTA.CO.ID - Kepergian Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS bersama istrinya untuk berangkat umroh di tengah bencana besar yang melanda daerahnya menuai polemik.

Banyak pihak menyesalkan tindakan tersebut, di tengah rakyat membutuhkan uluran tangan, di saat daerahnya dalam status darurat bencana, sebagai kepala daerah malah meninggalkan daerahnya.

Beragam komentar bermunculan, tak terkecuali dari gedung parlemen. Tindakan ini tidak mencerminkan tanggung jawab sebagai pemimpin daerah. Sebagai kepala daerah mestinya berdiri di garis paling depan menangani bencana.

“Komentar seperti tidaklah berlebihan, karena sebagai pemimpin memang harus berdiri paling depan memberi bantuan di saat rakyatnya menghadapi masalah, terlebih ini bencana besar, ” kata bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Empati Tiada Henti

“Pemimpin harus berada di depan memberi keteladanan, seperti ajaran KI Hajar Dewantara : ing ngarso sung tulodo, “ tambah Yudi.

“Tapi kabarnya sudah diklarifikasi oleh Pemkab Aceh Selatan, sejak bencana terjadi, pak bupati sudah berada paling depan menangani bencana, Bahkan memberikan bantuan langsung kepada warganya. Pergi umrah setelah kondisi telah teratasi, para pengungsi pun sudah pulang ke rumahnya. Itu yang diberitakan,” kata Heri.

“Iya, tapi status daerah masih tanggap bencana. Proses pemulihan bencana masih terus dilakukan. Tak hanya pemulangan para pengungsi, juga pemulihan infrastruktur yang rusak. Namanya bencana besar, pemulihan masih membutuhkan proses panjang, kehadiran kepala daerah menjadi urgen,” kata Yudi.

“Biarlah masyarakat yang menilai apakah tindakan ini masih patut atau tidak. Begitu juga secara tata kelola pemerintahan daerah menjadi kewenangan Kemendagri melakukan evaluasi yang kabarnya sudah menurunkan tim inspektorat ke daerah. Hasilnya kita tunggu,” kata mas Bro.

“Kabarnya, Partai Gerindra sudah mencopot jabatan Mirwan MS sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Aceh Selatan,” kata Yudi.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Awalnya Seruan, Akhirnya Berpantun


Berita Terkait


News Update