Hal ini dinilai penting untuk meminimalisir risiko, terutama bagi warga yang tinggal di wilayah rawan banjir dan gerakan tanah.
Muchlis juga menegaskan agar aparatur di tingkat bawah memastikan jalur evakuasi dalam kondisi siap jika sewaktu-waktu terjadi situasi darurat.
“Pastikan informasi teknis hingga ke tingkat desa/kelurahan terkait potensi banjir dan gerakan tanah untuk wilayah prioritas yang disertai rekomendasi aksi dini,” ucap Muchlis.
Ia menjelaskan, upaya perlindungan tidak hanya difokuskan pada keselamatan jiwa manusia, tetapi juga kelompok rentan serta aset milik warga. Untuk mempercepat respons di lapangan, BPBD Kabupaten Bekasi telah menyiagakan Pusat Pengendalian dan Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB).
Masyarakat diminta segera melapor apabila menemukan potensi maupun kejadian bencana di lingkungan sekitar. Dengan langkah antisipatif tersebut, Muchlis berharap perayaan malam pergantian Tahun Baru 2026 di Kabupaten Bekasi dapat berlangsung aman dan kondusif meskipun di tengah ancaman cuaca ekstrem.
“Memastikan kesiapan untuk kelancaran evakuasi kelompok berkebutuhan khusus atau rentan jika dibutuhkan, serta memastikan perlindungan aset masyarakat dilakukan dengan baik,” ujarnya. (cr-3)
