Sedikitnya 30 orang pengupas kerang hijau setiap harinya bekerja memisahkan daging kerang dari kulit atau cangkangnya itu.
Mereka dengan gigih bekerja untuk mendapatkan penghasilan yang ternyata merupakan penghasilan utama warga RW 22 Muara Angke.
Daging kerang hijau yang telah dikupas dari cangkangnya, kata Sariyah, dibawa ke tempat pelelangan yang tidak jauh dari lokasi untuk dijual.
Sementara, untuk kulit atau cangkang kerangnya sendiri, Sariyah telah menyiapkan lahan untuk menimbunnya.
Menurut dia, kulit kerang yang ditimbun itu lama kelamaan akan hancur dengan sendirinya.
Sariyah sangat menyadari akan limbah yang berbahaya bagi ekosistem laut. Bahkan dirinya menuturkan, limbah juga dapat merusak kualitas kerang yang dihasilkan.
