PENJARINGAN, POSKOTA.CO.ID - Menjadi pengupas kulit kerang hijau merupakan mata pencaharian bagi banyak warga di RW 22 Kelurahan Muara Angke Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Meski aroma bau anyir cukup menyengat, namun bagi mereka, hal itu lebih baik ketimbang tidak ada kerang hijau yang bisa dikupas. Sebab, kerang adalah sumber rezeki mereka.
Seperti diungkapkan salah satu pekerja pengupas kulit atau cangkang kerang, Boniah, 50 tahun, warga RW 22 Muara Angke.
"Kalau enggak kerang justru kita sulit (tidak ada penghasilan), jadi enggak ada kerjaan," kata Boniah sambil mengupas daging kerang dari cangkangnya saat ditemui di lokasi pada Sabtu, 22 November 2025.
Baca Juga: Dihempas Angin Kencang, Nelayan Cilincing Pilih Tidak Berlayar
Ibu rumah tangga ini berujar, menjadi pengupas kerang hijau merupakan sumber penghidupan. Dia mengaku, sudah lebih dari 10 tahun menjadi pengupas kerang hijau.
"Dulu saya kerja di tempat pengasinan, ngasinin ikan. Sekarang jadi ngupas kerang. Memang dari dulu kerjanya ya begini," ungkap dia.
Dalam sehari, Boniah rata-rata mampu mengupas sebanyak tiga ember kerang hijau. Untuk setiap satu ember penuh kerang hijau yang dikupas, Boniah dibayar Rp30 ribu.
"Kadang dapat tiga ember, kadang dapat dua kalau lagi enggak ada, dapat satu," ucap dia.
"(Uangnya) buat jajan anak, buat sekolah. Boro-boro buat nabung, buat sehari-hari aja udah alhamdulillah," ungkapnya.

Saat mengupas kerang hijau, Boniah dan pekerja lain menggunakan alat safety seperti sepatu bot dan sarung tangan agar serpihan kulit kerang tidak melukai.
