Kerang Hijau Jadi Penopang Hidup Warga RW 22 Muara Angke Jakut, Begini Ceritanya

Sabtu 22 Nov 2025, 16:38 WIB
Aktivitas pengupasan kulit kerang di RW 22 Kelurahan Muara Angke, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu, 22 November 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Pandi Ramedhan)

Aktivitas pengupasan kulit kerang di RW 22 Kelurahan Muara Angke, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu, 22 November 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Pandi Ramedhan)

"Penghasilannya memang dari sini, ngupas kerang. Kalau enggak ada kerang justru kita bingung," ucap dia.

Sementara Susi, 38 tahun, yang juga warga RW 22 Muara Angke, menjelaskan, sebelum melahirkan anak bungsu yang kini menginjak usia dua tahun, ia mengaku juga pernah bekerja sebagai pengupas kerang hijau.

Namun, sejak melahirkan anak bungsu dan anaknya kerap mengalami sesak napas, dirinya memutuskan untuk tidak lagi menjadi pengupas kerang.

"Ngupas kerang memang udah jadi kerjaan warga sini di RW 22, buat ibu-ibu biar ada penghasilan," kata dia.

Susi tidak menampik jika aroma tak sedap mengganggu penciuman. Namun, wanita yang kini berjualan gado-gado itu, berujar, kondisi seperti ini, sudah biasa bagi warga.

Baca Juga: Diterjang Rob, Aktivitas Kupas Kerang Hijau Muara Angke Tetap Jalan, Produksi 2 Ton per Hari

Menurutnya, warga sekitar justru lebih takut tidak ada kerang hijau. Sebab, jika itu terjadi, warga malah tidak mendapatkan penghasilan.

"Karena cuma ngupas kerang yang jadi penghasilan warga, enggak ada lagi. Kalau enggak ada kerang justru warga pada teriak," ucap dia.

Sehari Hasilkan 2 Ton

Sariyah, 53 tahun, pengusaha kerang hijau mengatakan, bahwa aktivitas pengupasan kulit kerang hijau berjalan setiap harinya.

"Setiap hari, liburnya kalau lagi lebaran doang karena pada pulang kampung. Libur paling cuma 3 hari," kata Sariyah yang terlihat sedang memantau aktivitas pekerja pengupas kerang hijau di lokasi.

Sariyah menyampaikan bahwa setiap harinya, dua ton kerang hijau bisa dikupas yang dilakukan oleh para pekerja yang merupakan ibu-ibu dari RW 22 Muara Angke.

"Ya banyak, ton-tonan. Kalau 100 ember dapatnya 8 kuintal. Kalau 300 ember, ya dapatnya se-ton lebih," ungkap dia.


Berita Terkait


News Update