“Nanti akan kita cek,” ucap dia.
Dugaan perundungan terjadi di dalam ruang kelas saat jam istirahat pada 20 Oktober 2025. Korban disebut dipukul teman sekelasnya menggunakan bangku besi.
“Penyidik sudah meminta keterangan klarifikasi dari beberapa saksi, ada enam termasuk guru pengajar,” ujar Kasie Humas Polres Tangsel, AKP Agil, Minggu, 16 November 2025.
Sehari setelahnya, korban mengeluhkan sakit pada tubuh dan kepalanya. Keluarga menyebutkan, korban bukan pertama kali menjadi korban perundungan.
Korban sempat dirawat di salah sebuah rumah sakit swasta di Tangsel sebelum dirujuk ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan, karena kondisinya semakin memburuk. Meski telah mendapat perawatan intensif, nyawa korban tidak tertolong.
