KEBON JERUK, POSKOTA.CO.ID - Pedagang tradisional Pasar Patra, Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menerima uang palsu dari seorang pelanggan lanjut usia (lansia).
Salah seorang pedagang, Ririn, 58 tahun, mengatakan, kecurigaan uang tersebut palsu terlihat pada ketiadaan wajah tokoh pahlawan pada uang pecahan Rp100 ribu.
Ririn menyebutkan, uang palsu tersebut diperlihatkan rekannya sesama pedagang di Pasar Patra. Menurutnya, uang palsu itu terlihat asli.
"Tapi uangnya kayak bener," kata Ririn kepada wartawan di lokasi, Kamis, 13 November 2025.
Baca Juga: Polsek Babelan Bekasi Bongkar 2 Kelompok Curanmor, Uang Hasil Kejahatan Digunakan Foya-Foya
Menurutnya, lansia berusia sekitar 70 tahun itu berbelanja sejumlah kebutuhan pokok di lapak dagangannya, Senin, 10 November 2025. Kemudian, sejumlah pedagang terlihat mengikuti pelanggan lansia itu.
"Awalnya belanja beras, minyak, kecap uangnya 174 ribu. Memang dari sana (kios pedagang lain) udah diikutin sama anak-anak yang sudah dirugikan sama dia," ujarnya.
Ia mengatakan, para pedagang ditipu nenek tersebut. Setelah kepergok memiliki uang palsu, sang nenek dibawa ke pos keamanan untuk diinterogasi.
Pihak keamanan Pasar Patra, Syarif mengatakan, pelanggan lansia membawa sedikitnya tiga lembar uang palsu pecahan Rp100 ribu.
Baca Juga: Anak Menkeu Purbaya Buka Suara: Kekayaan dari Shiba Inu, Bukan Uang Negara
"Terus ada satu lagi dari pedagang yang waktu itu jadi korban uang palsu juga. Pas dicek ternyata nomor seri di uang palsunya itu sama semua," ucapnya.
Aksi berbelanja menggunakan uang palsu pecahan Rp100 ribu ternyata sudah sering dilakukan sang nenek di Pasar Patra.
"Pastinya enggak tau. Tapi kata pedagang telur udah sebulan lalu dia jadi korban uang palsu. Kata pedagangnya orangnya sama si nenek itu juga," ujar dia.
Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk, AKP Ganda Jaya Sibarani mengatakan, pelanggan lansia itu telah ditangkap untuk diperika lebih lanjut.
"Ya, jadi kami kan dapat informasi dari warga, ada warga mengamankan lah ibu-ibu belanja di Pasar Patra itu menggunakan uang palsu," katanya.
Ganda menyampaikan, sang nenek mengaku uang pecahan Rp100 ribu tersebut dibeli dari orang tak dikenal seharga Rp50 ribu per lembar. Lansia itu berbelanja sayur di pasar untuk dijual kembali di rumahnya.
"Ada pengakuan dia, dia dapat dari seseorang. Ditawarin, dia tergiur lah dengan membeli uang palsu itu. Jadi dia beli satu lembar uang pecahan 100 itu seharga Rp 50 ribu. Dia sempat tanya 'Ini aman enggak?' Aman, begitu dijawab sama yang kasih," tuturnya.
Polisi masih memastikan nenek tersebut mengetahui uang tersebut asli atau tidak.
"Namanya nenek-nenek kan, umur 70 tahun, dibikin percaya sama orang lain, dia pikir percaya. Makanya dia dia belanjain aja seperti itu," tutur dia.
Sementara itu, polisi juga mulai memburu penjual uang palsu kepada sang nenek.
Baca Juga: Mobil Pengisi ATM Bank BUMN Terbakar di Polewali Mandar, Uang Rp4,6 Miliar Hangus Tak Terselamatkan
"Kami masih, masih melakukan penyelidikan untuk mencari pelaku penjualnya ini," kata Ganda.
