Ketua DPD RI: Konvensyen DMDI Bangkitkan Sejarah Kebesaran Melayu

Kamis 23 Okt 2025, 21:20 WIB
Ketua DPD RI Sultan B Najamudin bersama sejumlah tokoh Melayu menghadiri acara welcome dinner jelang pembukaan Konvensyen Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) ke-23 di Gedung DPD RI, Jakarta, Kamis, 23 Oktober 2025. (Sumber: Poskota/Heri Effendi)

Ketua DPD RI Sultan B Najamudin bersama sejumlah tokoh Melayu menghadiri acara welcome dinner jelang pembukaan Konvensyen Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) ke-23 di Gedung DPD RI, Jakarta, Kamis, 23 Oktober 2025. (Sumber: Poskota/Heri Effendi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin bersama sejumlah tokoh melayu di Indonesia dan dunia berkumpul bersama di gedung Parlemen pada Kamis, 23 Oktober 2025. Mereka berkumpul di acara welcome dinner jelang dibukanya konvensyen Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) ke 23 pada esok hari.

Gelaran Konvensyen DMDI akan diikuti oleh berbagai tokoh melayu. Mereka yang hadir yakni pengurus DMDI di Indonesia dan perwakilan dari 18 negara.

Sultan mengatakan gelaran konvensyen DMDI bangkitkan kebesaran sejarah Melayu. Diungkapkan olehnya akan ada perwakilan dari 18 negara yang mengikuti konvensyen.

"Kita ada acara yang besar konvensyen Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) ke-23 yang berpusat di Jakarta. Dihadiri oleh seluruh pengurus DMDI seluruh Indonesia dan ada delapan belas negara yang perwakilan melayu di dunia," jelas Sultan.

Baca Juga: Pengunjung Pasar Senen Tanggapi Impor Pakaian Bekas Disetop: Produk Lokal Harus Berkualitas

Ketua DPD RI yang berasal dari Bengkulu itu mengatakan Melayu memiliki sejarah yang luar biasa. Diungkapkan olehnya luar biasa Melayu bukan hanya sekedar literaksinya.

Saat memberikan keterangan kepada sejumlah media, Sultan didampingi oleh oleh sejumlah tokoh Melayu diantaranya Menko Hukum, HAM, Imigrasi, dan Permasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra. Selain itu juga Sultan didampingi oleh Presiden DMDI Mohamad Ali.

"Buat saya melayu punya sejarah luar biasa. Bukan hanya literaksinya tapi juga bagaimana sejarah melayu dan peradaban yang panjang sekali Prof Yusril lebih paham dari kami yang muda-muda," ujarnya.

DMDI berdiri sejak tahun 2000 dan berpusat di Malaka. DMDI juga menjadi momentum persaudaraan antar Rumpun Melayu di dunia.

"Kami coba bangkitkan bagaimana sejarah melayu itu diangkat. DMDI ini yang berdiri pada tahun 2000 dengan seluruh perjalanannya akhirnya menemukan momentumnya," ujar Sultan

Sultan mengharapkan negara rumpun Melayu yang tergabung dalam DMDI dapat terus bertambah. Ia menargetkan akan mengunjungi negara rumpun Melayu lainnya agar bisa ikut bergabung dalam DMDI.


Berita Terkait


News Update