Begitu pengguna mengklik tautan tersebut, data pribadi seperti nomor telepon, kode OTP, bahkan kata sandi bisa dicuri.
Jurnalis keamanan siber menyarankan pengguna untuk tidak sembarangan membuka tautan, terutama dari nomor yang tidak dikenal.
Jika tautan tampak mencurigakan, segera hapus pesan tersebut dan laporkan ke pihak WhatsApp.
3. Perbarui Aplikasi WhatsApp Secara Rutin
WhatsApp secara berkala merilis pembaruan keamanan (security update) untuk memperbaiki celah yang bisa dimanfaatkan peretas.
Namun, banyak pengguna yang menunda atau bahkan mengabaikan pembaruan tersebut.
Padahal, aplikasi versi lama lebih rentan terhadap serangan penyadapan atau pengambilalihan akun.
4. Gunakan Kata Sandi dan Fitur Keamanan Biometrik
Perlindungan ganda sangat penting untuk mencegah akses tidak sah ke aplikasi pesan Anda.
Aktifkan fitur Verifikasi Dua Langkah (Two-Step Verification) di pengaturan WhatsApp agar setiap kali akun hendak diaktifkan di perangkat lain, sistem akan meminta PIN keamanan.
Selain itu, gunakan fitur sidik jari (fingerprint) atau pengenalan wajah (Face ID) pada perangkat untuk membuka aplikasi.
Dengan begitu, meskipun ponsel Anda jatuh ke tangan orang lain, akses ke WhatsApp tetap terlindungi secara maksimal.
Ingat, keamanan data adalah tanggung jawab bersama antara pengguna dan penyedia layanan.
Periksa perangkat secara berkala dan pastikan hanya Anda yang memiliki akses ke akun WhatsApp pribadi agar terhindar dari penyadapan.