Ayu menyampaikan, beberapa halte di kawasan timur Jakarta, salah satunya di halte BNN 1 Cawang, awalnya dibangun dalam rangka mendukung proyek infrastruktur besar seperti LRT Jabodebek, jalan tol layang, serta stasiun integrasi.
Karena pembangunan dilakukan oleh lintas instansi, penanganannya juga memerlukan koordinasi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Pusat, serta TransJakarta sendiri.
"Seperti yang sebelumnya disampaikan oleh pak Gubernur. Karena pada waktu itu dibangun sebagian oleh Pemerintah Jakarta, sebagian oleh Pemerintah Pusat, sebagian untuk persiapan LRT dan sebagainya," ujar Ayu.
Baca Juga: Halte Bernilai Ratusan Juta di Bekasi Rusak Tidak Terawat, Warga Minta Pemkot Bertindak Cepat
Salah satu contoh yang disebutkan adalah Halte BNN Temporer, yang dibangun sementara saat proyek Stasiun LRT Jabodebek Cawang berlangsung.
Setelah proyek tersebut rampung dan jalur baru diresmikan, halte sementara itu tidak lagi difungsikan untuk melayani pelanggan.
"Misalnya di Halte BNN Temporer, sudah tidak difungsikan untuk melayani pelanggan sejak 1 Maret 2025," kata Ayu.
Ia mengatakan, pelanggan TransJakarta di koridor tersebut kini sudah dapat terlayani melalui Halte Cawang, yang saat ini telah terintegrasi penuh dengan Stasiun LRT Jabodebek Cawang.
"Pelanggan TransJakarta sudah dapat terakomodir pada Halte Cawang yang terintegrasi dengan Stasiun LRT Jabodebek Cawang," ungkap Ayu.
Kendati demikian, meskipun empat halte di kawasan Cakung yang tak beroperasi. Ayu menegaskan, layanan di koridor itu tetap beroperasi.
"Layanan TransJakarta tidak berhenti di 4 halte tersebut," ujarnya. (cr-4)