Selama proses perbaikan berlangsung, Perumda Tirta Patriot memastikan distribusi air bersih melalui mobil tangki akan terus dilakukan hingga seluruh wilayah kembali normal.
“Kami masih standby tanki di depan kantor untuk melayani warga terdampak. Kalau ada yang butuh air bersih, bisa langsung hubungi kami,” ungkap Joni.
Sebelumnya, Sejumlah warga di Perumnas III, RT 08/RW 18, Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur mengeluhkan adanya aliran air PAM yang mati total.
Akibatnya, sejumlah warga harus membeli air galon hingga puluhan liter per hari untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Baca Juga: 8.000 Pelanggan di Bekasi Utara Terdampak Gangguan Air, PDAM Tirta Patriot Janji Segera Atasi
Ida, 56 tahun, warga RT 08/RW 018 Perumnas 3, menyayangkan sikap PDAM Tirta Patriot yang tidak memberikan sosialisasi sebelumnya terkait adanya perbaikan atau kerusakan pipa.
“Menurut saya, kalau memang ada pembongkaran harusnya ada perhitungan karena satu perumnas ini kena semuanya. Harusnya dia bikin jadwal atau dikasih dulu info, jadi kami siap-siap. Ini enggak ada sosialisasi, tapi tiba-tiba mati aja,” keluh Ida saat ditemui.
Selama air mati total, Ida terpaksa membeli 10 galon air setiap harinya dan harus merogoh kocek hingga Rp50 ribu per hari.
“Saya keberatan banget, pusing, apalagi sekarang jualan ayam bakar. Jadi kan banyak air yang mesti dipakai. Buat cuci piring aja sampai dua hari sekali, sampai numpuk itu,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua RT 08/RW 018, Joko, membenarkan bahwa sekitar 20 kepala keluarga (KK) terdampak matinya aliran air PAM di wilayahnya.
Joko menyebut, bantuan air hanya diberikan sekali oleh PDAM, dan pihaknya tidak mendapat pemberitahuan resmi terkait adanya kerusakan atau perbaikan saluran selain informasi dari grup WhatsApp warga.
“Selama ini kalau ada pemadaman tidak ada info, langsung mati saja. Jadi warga juga enggak siap-siap, padahal pembayaran pasti tetap. Semoga PAM lebih baik lagi dengan manajemen yang lebih maju dan ada solusi yang pasti kalau air mati,” kata Joko. (cr-3)