Perbaikan Pipa Pecah Masih Berlanjut, Perumda Tirta Patriot Pastikan Distribusi Air Tangki hingga Normal

Senin 06 Okt 2025, 20:16 WIB
Petugas Perumda Tirta Patriot memperbaiki pipa bocor di kawasan Bekasi Timur, dekat RS Siloam, Jumat 3 Oktober 2025. (Sumber: Humas PDAM Tirta Patriot)

Petugas Perumda Tirta Patriot memperbaiki pipa bocor di kawasan Bekasi Timur, dekat RS Siloam, Jumat 3 Oktober 2025. (Sumber: Humas PDAM Tirta Patriot)

BEKASI TIMUR, POSKOTA.CO.ID - Perumda Tirta Patriot terus melakukan perbaikan jaringan pipa utama yang mengalami kebocoran di wilayah Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, hingga Transpark Kota Bekasi.

Akibatnya, aliran air bersih ke sejumlah RW di wilayah tersebut sempat terhenti sejak Jumat, 3 Oktober 2025.

Manager Zona 4 Perumda Tirta Patriot, Joni Purwanto, menjelaskan bahwa gangguan terjadi akibat pipa utama pecah saat dilakukan pengeboran oleh pihak lain di sekitar kawasan Setia Mekar.

“Memang ada perbaikan sejak hari Jumat. Sore itu baru ketahuan kalau ada pipa yang pecah karena boring dari Telkom atau PLN. Awalnya di situ, dan itu sudah kami tangani. Cuma butuh waktu untuk membalikkan aliran agar normal kembali,” ujar Joni kepada awak media, Senin, 6 Oktober 2025.

Baca Juga: Air PAM Mati Total, Warga Bekasi Timur Keluhkan Minimnya Sosialisasi dari PDAM Tirta Patriot

Joni menambahkan, proses normalisasi aliran air memerlukan waktu karena pipa distribusi sudah terlanjur kosong. Selain itu, pasokan air bersih juga bergantung pada suplai dari Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi.

“Sudah dari Jumat itu selesai diperbaiki. Tapi untuk mengalirkan lagi butuh waktu agak lama karena pipanya kosong di mana-mana, dan sumbernya dari Bhagasasi. Makanya kami tergantung dari sana,” jelasnya.

Keesokan harinya, Joni mengatakan masih ada warga yang mengeluhkan air belum mengalir ke rumahnya. Pihak PDAM kemudian menambah debit air, namun sempat terjadi kebocoran baru di wilayah Poncol.

“Baru juga lima menit dicoba, pompanya enggak kuat karena penambahan debit. Akhirnya jebol di Poncol. Kami langsung tangani dan kirim suplai air lewat truk tangki sejak Minggu siang sampai malam,” kata Joni.

Ia menambahkan, perbaikan terus dilakukan secara bertahap, termasuk menyiapkan pasokan air tambahan dari wilayah Tambun Utara untuk mempercepat pemulihan.

“Hari ini kami sudah koordinasi dengan Tirta Bhagasasi. Kami upayakan membuka suplai dari Tambun Utara supaya aliran di Aren Jaya bisa segera normal. Memang belum maksimal, tapi sudah mulai tertangani,” terangnya.

Selama proses perbaikan berlangsung, Perumda Tirta Patriot memastikan distribusi air bersih melalui mobil tangki akan terus dilakukan hingga seluruh wilayah kembali normal.

“Kami masih standby tanki di depan kantor untuk melayani warga terdampak. Kalau ada yang butuh air bersih, bisa langsung hubungi kami,” ungkap Joni.

Sebelumnya, Sejumlah warga di Perumnas III, RT 08/RW 18, Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur mengeluhkan adanya aliran air PAM yang mati total.

Akibatnya, sejumlah warga harus membeli air galon hingga puluhan liter per hari untuk memenuhi kebutuhan dasar.

Baca Juga: 8.000 Pelanggan di Bekasi Utara Terdampak Gangguan Air, PDAM Tirta Patriot Janji Segera Atasi

Ida, 56 tahun, warga RT 08/RW 018 Perumnas 3, menyayangkan sikap PDAM Tirta Patriot yang tidak memberikan sosialisasi sebelumnya terkait adanya perbaikan atau kerusakan pipa.

“Menurut saya, kalau memang ada pembongkaran harusnya ada perhitungan karena satu perumnas ini kena semuanya. Harusnya dia bikin jadwal atau dikasih dulu info, jadi kami siap-siap. Ini enggak ada sosialisasi, tapi tiba-tiba mati aja,” keluh Ida saat ditemui.

Selama air mati total, Ida terpaksa membeli 10 galon air setiap harinya dan harus merogoh kocek hingga Rp50 ribu per hari.

“Saya keberatan banget, pusing, apalagi sekarang jualan ayam bakar. Jadi kan banyak air yang mesti dipakai. Buat cuci piring aja sampai dua hari sekali, sampai numpuk itu,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua RT 08/RW 018, Joko, membenarkan bahwa sekitar 20 kepala keluarga (KK) terdampak matinya aliran air PAM di wilayahnya.

Joko menyebut, bantuan air hanya diberikan sekali oleh PDAM, dan pihaknya tidak mendapat pemberitahuan resmi terkait adanya kerusakan atau perbaikan saluran selain informasi dari grup WhatsApp warga.

“Selama ini kalau ada pemadaman tidak ada info, langsung mati saja. Jadi warga juga enggak siap-siap, padahal pembayaran pasti tetap. Semoga PAM lebih baik lagi dengan manajemen yang lebih maju dan ada solusi yang pasti kalau air mati,” kata Joko. (cr-3)


Berita Terkait


News Update