Peringati HTN, Massa Demo Kedaulatan Agraria di Pemkab Bogor

Rabu 24 Sep 2025, 23:30 WIB
Sejumlah massa melakukan aksi demonstrasi di depan gerbang pusat Pemkab Bogor, Pakansari, Cibinong, Rabu, 24 September 2025. (Sumber: Poskota/Giffar Rivana)

Sejumlah massa melakukan aksi demonstrasi di depan gerbang pusat Pemkab Bogor, Pakansari, Cibinong, Rabu, 24 September 2025. (Sumber: Poskota/Giffar Rivana)

CIBINONG, POSKOTA.CO.ID - Masyarakat melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Pakansari, Cibinong, Rabu, 24 September 2025.

Aksi tersebut dilakukan untuk memprotes Hari Tani Nasional (HTN) 2025 yang dianggap masih belum sesuai kelahiran Undang-Undang Pokok Agraria.

Koordinator aksi, Opet menjelaskan, masih banyak lahan petani di Kabupaten Bogor yang diserobot sepihak oleh korporasi dan instansi pemerintahan tanpa adanya solusi dari pemerintah Kabupaten Bogor.

Para demonstran itu membawa 11 tuntunan lahan petani dan rakyat di Kabupaten Bogor yang belum juga menemukan titik terang hingga saat ini.

Baca Juga: Wali Kota Bogor Larang Angkot Berumur 20 Tahun Beroperasi

"Pertama kita meminta untuk menghentikan perampasan tanah rakyat dengan mencabut semua klaim tanah oleh militer, lembaga pemerintah, dan korporasi pada seluruh tanah yang menjadi ruang hidup rakyat," kata Opet kepada wartawan, Rabu 24 September 2025.

Kemudian, lanjut Opet, jalannya aksi tersebut, meminta reformasi Agraria dijalankan untuk kepentingan rakyat dengan cara merombak struktur kepemilikan, penguasaan, pemanfaatan, dan penggunaan Sumberdaya Agraria secara adil.

Para demonstran juga meminta untuk menghentikan kriminalisasi terhadap petani penggarap dan pegiat lingkungan hidup. Serta menarik TNI-POLRI dari konflik Agraria dan segala bentuk keterlibatan dalam ranah sipil.

"Kita juga meminta untuk menuntaskan redistribusi tanah eks HGU bagi petani penggarap lahan HGU di Kecamatan Nanggung. Dan meminta TNI AU diusir dari tanah rakyat di Desa Sukamulya, Rumpin," ujar Opet.

Baca Juga: Siswa SMPN 1 Jonggol Bogor Keracunan Usai Menyantap MBG, Diduga karena Alat Makan tak Higienis

Kemudian, para demonstran meminta membatalkan HGB di Lembahluhur dan mengembalikan tanah tersebut kepada rakyat serta mengembalikan tanah rakyat di Hambalang yang diambil PTPN.

"Terakhir hapus klaim Perhutani di Desa Tenjo Kecamatan Tenjo serta hentikan penghancuran tanah Iwul Parung dan berikan hak atas tanah kepada rakyat," ujarnya.

Menurutnya, tidak sedikit masyarakat bekerja sebagai petani di daerah Kabupaten Bogor mengalami perampasan tanan secara sepihak.

"Tuntutan yang kami sampaikan adalah kembali tanah kepada petani, kembalikan kepada rakyat yang selama ini diberikan oleh penguasa kepada pihak yang kemudian kita anggap sebagai perampas tanah rakyat yaitu korporasi," tuturnya.

Baca Juga: 4 Siswa SMPN 1 Jonggol Bogor Diduga Keracunan MBG, Satu Orang Jalani Rawat Inap

Oleh karena itu, ia meminta pemerintah berkomitmen untuk menegakkan reformasi Agraria yang seutuhnya. Sehingga, tidak ada lagi tanah rakyat yang diambil sewenang-wenang oleh para penguasa.

"Tuntutan lebih umumnya, di hari tani ini, yang diperingati setiap tahun, kita ingin menuntut kembali komitmen menegara terhadap reformasi Agraria," katanya. (CR-6)


Berita Terkait


News Update