Seorang suporter PSM di Parepare pernah mengatakan, "Kami tidak peduli mereka main jelek atau bagus. Yang penting mereka menunjukkan semangat Ramang, semangat untuk tidak menyerah."
Kalimat sederhana ini mencerminkan betapa eratnya hubungan antara tim dan pendukungnya. Tekanan memang besar, tetapi justru di situlah letak keindahan sepak bola: ketika sebuah tim yang sedang terpuruk bisa melawan segala prediksi.
Analisis Taktis: Lini Tengah Jadi Penentu
Pertarungan antara PSM dan Persija kemungkinan besar akan ditentukan di lini tengah. Persija memiliki Fabio da Silva Calonego yang piawai menjaga tempo permainan, sementara PSM masih mencari kombinasi terbaik setelah kedatangan pemain asing baru.
Jika Bernardo Tavares mampu menutup ruang gerak Fabio, peluang PSM mencuri poin akan lebih besar. Namun, jika Persija bebas menguasai lini tengah, maka dominasi mereka bisa semakin nyata.
Faktor Psikologis: Mental Juara vs Mental Tertekan
Persija datang dengan mental juara, penuh percaya diri setelah konsistensi awal musim. Sebaliknya, PSM justru tertekan oleh ekspektasi tinggi suporter.
Situasi ini bisa menjadi bumerang bagi kedua tim. Persija terlalu percaya diri bisa lengah, sementara PSM yang ditekan justru bisa menemukan energi tambahan. Sejarah sepak bola penuh dengan cerita tim underdog yang mengalahkan favorit juara.
Baca Juga: Tembok DPRD Tangerang Dicoret-coret Massa Aksi
Prediksi Pertandingan: Realistis vs Harapan
Jika melihat data statistik, Persija memang lebih unggul. Namun, prediksi bukan berarti kepastian. Dengan dukungan penuh publik GBH, PSM bisa saja memberi kejutan.
- Prediksi realistis: Persija unggul tipis 2-1.
- Prediksi harapan suporter PSM: Pasukan Ramang bangkit dengan skor 1-0.
Laga PSM Makassar vs Persija Jakarta bukan sekadar pertandingan biasa. Ini adalah pertarungan antara logika statistik dan emosi manusia.
Persija datang sebagai pemuncak klasemen, penuh percaya diri. PSM, meski terseok-seok, punya motivasi ganda: memperbaiki posisi sekaligus menjaga harga diri di depan ribuan pendukung setia.
Seperti kata pepatah lama, “Sepak bola itu bulat.” Artinya, segala kemungkinan bisa terjadi. Apakah Persija akan mempertahankan dominasinya? Ataukah PSM memberi kejutan dan menolak diremehkan? Jawabannya hanya akan terungkap di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, 21 September 2025.