Siapa Geoge Soros yang Disebut Sebagai Dalang Aksi Demo di Indonesia?

Selasa 02 Sep 2025, 10:49 WIB
Profil George Soros yang diklaim Media Rusia sebagai dalang aksi demo di Indonesia

Profil George Soros yang diklaim Media Rusia sebagai dalang aksi demo di Indonesia

POSKOTA.CO.ID - Aksi demonstrasi yang berlangsung pada bulan Agustus 2025 dan berakhir dengan kericuhan menarik perhatian sejumlah pengamat geopolitik internasional. George Soros yang merupakan founder National Endowment for Democracy (NED) dan Open Society Foundations merupakan dalang dibalik kerusuhan yang terjadi.

Media Rusia Sputnik, analis geopolitik  Angelo Giuliano mengungkapkan NED dan Open Society Foundations milik pengusaha keturunan Yahudi George Soros aktif mendukung media dan organisasi tertentu di Indonesia sejak 1990 an.

Menurut Giuliano hal ini sejalan dengan fokus Indo-Pasifik yang sedang meningkat di tengah konflik regional termasuk konflik Thailand dan Kamboja.

Giulano juga menyorot penggunaan simbol bendera bajak laut dari anime Jepang, One Piece. Simbol ini muncul di dinding, mobil, dan pintu, mirip taktik yang pernah terjadi di beberapa wilayah lain.

Lantas, siapa Geoge Soros yang diklaim sebagai dalang aksi demonstrasi di Indonesia?

Profil George Soros

George Soros lahir di Budapest Hungaria pada tanggal 12 Agustus 1930. Dirinya memiliki darah Hungaria dan Yahudi kemudian dinaturalisasi sebagai warga negara Amerika Serikat.

Soros lahir di Budapest dari keluarga Yahudi. Saat Perang Dunia II dan pendudukan Nazi di Hungaria, keluarganya harus bersembunyi dengan identitas palsu untuk bertahan hidup.

Setelah perang, ia pindah ke Inggris tahun 1947 dan belajar di London School of Economics, berguru pada filsuf Karl Popper.

Karier dan Kekayaan

  • Soros memulai kariernya di dunia finansial di bank-bank London, lalu pindah ke Amerika Serikat.
  • Pada 1970 ia mendirikan Soros Fund Management, dan kemudian Quantum Fund, yang menjadi salah satu hedge fund paling sukses di dunia.
  • Terkenal sebagai “The Man Who Broke the Bank of England” (Pria yang Meruntuhkan Bank Inggris) setelah aksi spekulasi valas tahun 1992 yang membuat pound sterling jatuh. Dari aksi ini ia meraup keuntungan sekitar USD 1 miliar dalam sehari.
  • Menurut Forbes, kekayaan pribadinya sempat mencapai lebih dari USD 20 miliar, meski sebagian besar sudah ia sumbangkan untuk kegiatan filantropi.

Filantropi & Aktivisme

  • Melalui Open Society Foundations (OSF), Soros mendonasikan lebih dari USD 32 miliar untuk pendidikan, kesehatan, kebebasan pers, demokrasi, dan hak asasi manusia di berbagai negara.
  • OSF aktif di lebih dari 100 negara, termasuk mendukung gerakan demokrasi di Eropa Timur pasca runtuhnya Uni Soviet.
  • Ia sering menjadi tokoh kontroversial karena dukungan politik dan kampanyenya untuk isu-isu liberal, reformasi hukum, serta keterlibatan dalam politik global.

Kehidupan Pribadi

  • Pernah menikah tiga kali dan memiliki lima anak.
  • Anak bungsunya, Alexander Soros, kini aktif melanjutkan peran di OSF.

Berita Terkait


News Update