Tidak mengirim data lokal ke server
4. Kapan Harus Melakukan Sinkronisasi dan Tarik Data?
Panduan praktis:
- Lakukan sinkronisasi jika:
- Mengedit data pembelajaran.
- Mengubah data rombel.
- Memperbarui sarpras.
- Mengedit data pribadi siswa/guru.
- Lakukan tarik data jika:
- Ada penambahan siswa baru di server.
- Ada perbaikan identitas di Verval PD.
- Ada update guru baru/mutasi di Verval PTK.
Tips: Jika ragu, pilih sinkronisasi karena proses ini otomatis mencakup tarik data.
5. Risiko Jika Tidak Melakukan Kedua Proses Ini
Mengabaikan sinkronisasi atau tarik data dapat menyebabkan:
- Data tidak terbaca di pusat → menghambat BOS dan tunjangan.
- Laporan pendidikan tidak akurat → memengaruhi rapor mutu sekolah.
- ANBK terganggu → data peserta tidak sesuai.
Baca Juga: Bahaya! Lupa Autentikasi Taspen Bisa Bikin Pensiunan Tak Dapat Dana Bulanan
Operator sekolah sering berada di tengah tekanan:
- Tugas administratif yang menumpuk.
- Tenggat waktu dari dinas pendidikan.
- Koneksi internet yang kadang tidak stabil.
Di lapangan, banyak operator harus lembur hanya untuk memastikan data tersinkronisasi tepat waktu, apalagi menjelang penutupan cut-off BOS.
Solusi yang bisa dilakukan:
- Jadwalkan sinkronisasi rutin minimal 1–2 kali seminggu.
- Gunakan backup data lokal sebelum sinkronisasi besar.
- Catat setiap perubahan penting di buku kerja operator.
Sinkronisasi dan tarik data di Dapodik 2026 adalah dua proses berbeda yang saling melengkapi. Memahami perbedaan arah proses, tujuan, dan waktu pelaksanaannya akan membantu operator sekolah menghindari kesalahan fatal.
Dengan data yang selalu valid dan terbarui, sekolah tidak hanya terhindar dari masalah pendanaan, tetapi juga berkontribusi pada keakuratan data pendidikan nasional.