POSKOTA.CO.ID - Belakangan ini, jagat media sosial digemparkan oleh beredarnya video dramatis yang disebut-sebut menampilkan seorang pelatih lumba-lumba bernama Jessica Radcliffe yang konon tewas ditelan paus orca saat pertunjukan berlangsung.
Kabar ini cepat menyebar di TikTok dan Facebook, memicu rasa penasaran sekaligus kekhawatiran publik.
Namun, setelah ditelusuri, cerita tersebut tidak benar.
Berita yang beredar mengenai Jessica Radcliffe murni hoaks.
Baca Juga: Apa Itu Fobi? Istilah Viral Gen Z yang Muncul di Wednesday Season 2 di Netflix
Alasan Cerita Ini Tidak Faktual
Berdasarkan pemeriksaan fakta dari sejumlah media internasional seperti Hindustan Times dan InfoBusy, kabar ini terbukti palsu karena beberapa hal berikut:
- Tokoh Fiktif: Tidak ada catatan resmi yang membuktikan keberadaan pelatih orca atau satwa laut bernama Jessica Radcliffe. Namanya juga tidak tercatat di lembaga kelautan maupun taman hiburan di seluruh dunia.
- Video Rekayasa AI: Konten visual dan audio dalam video diduga dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan kesan realistis dan dramatis.
- Tanpa Sumber Kredibel: Tidak ditemukan laporan resmi, pemberitaan terpercaya, atau obituari yang mengonfirmasi peristiwa ini.
Diduga Terinspirasi dari Dua Tragedi Nyata
Narasi palsu ini kemungkinan besar diadaptasi dari dua kejadian tragis yang benar-benar terjadi:
- Dawn Brancheau (2010): Pelatih senior di SeaWorld Orlando, Amerika Serikat, yang meninggal setelah diserang paus orca bernama Tilikum. Peristiwa ini menjadi sorotan dunia melalui film dokumenter Blackfish (2013).
- Alexis Martínez (2009): Pelatih di Loro Parque, Spanyol, yang tewas akibat insiden dengan orca bernama Keto.
Waspada Hoaks di Era AI
Konten hoaks semacam ini umumnya mengandalkan judul sensasional, gambar atau video rekayasa yang dramatis, serta referensi ke kejadian nyata agar terlihat meyakinkan.
Baca Juga: Viral Pungli Naiki Trotoar Pejompongan Jakpus, 4 Orang Ditangkap
Pentingnya Literasi Digital
Kasus ini menjadi pengingat bahwa kemampuan AI dalam membuat konten palsu semakin canggih, sehingga masyarakat perlu lebih teliti dan kritis. Selalu periksa sumber berita dan konfirmasi informasi dari media terpercaya sebelum menyebarkannya.