Tafsiran ketiga yang berkembang di publik adalah kemungkinan kaitan pertemuan tersebut dengan isu pemakzulan terhadap wakil presiden, yang sebelumnya diusulkan oleh sejumlah purnawirawan TNI.
“Ada yang mencoba menafsirkan, isu pemakzulan bisa selesai, isu pemakzulan itu tidak akan terjadi. Karena secara simbolik hubungan eksekutif dan legislatif baik-baik saja,” tutur Adi.
Ia menekankan bahwa pemakzulan hanya dapat dilakukan jika terdapat pelanggaran konstitusi atau tindak pidana, yang menurutnya tidak terjadi pada Gibran saat ini.
Tafsiran keempat memandang pertemuan ini sebagai simbol hubungan baik antara Presiden Prabowo Subianto dan mantan Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Pemkot Tangerang Diminta Gibran Petakan Titik Banjir di Kali Angke
“Gibran adalah wajah politiknya Jokowi, Sufmi Dasco Ahmad adalah representasi politik dari Prabowo Subianto,” kata Adi.
Menurutnya, hal ini bisa menjadi pesan bahwa hubungan keduanya tetap harmonis, meski publik kerap memersepsikan adanya jarak di tengah dinamika politik, termasuk pemberian amnesti dan abolisi kepada tokoh-tokoh yang selama ini berseberangan dengan Jokowi.