SDN Gunungsari 04 Bogor Terancam Pergerakan Tanah dan Plafon Roboh, Guru hingga Siswa Was-was

Jumat 08 Agu 2025, 13:54 WIB
Kondisi sekolah SDN Gunungsari 04 di Kampung Tonggoh, Desa Gunungsari, Kecamatan Citeureup, memperlihatkan. Bangunan yang sudah tua menjadi penyebab kerusakan gedung sekolah. (Sumber: Poskota/Giffar Rivana)

Kondisi sekolah SDN Gunungsari 04 di Kampung Tonggoh, Desa Gunungsari, Kecamatan Citeureup, memperlihatkan. Bangunan yang sudah tua menjadi penyebab kerusakan gedung sekolah. (Sumber: Poskota/Giffar Rivana)

BOGOR, POSKOTA.CO.IDSDN Gunungsari 04 di Kampung Tonggoh, Desa Gunungsari, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, dilanda kekhawatiran ganda: pergerakan tanah dan kondisi bangunan yang lapuk.

Bangunan sekolah yang sudah tua membuat atap rawan roboh. Selain itu, pergerakan tanah mengancam keselamatan siswa dan guru, terutama saat hujan turun.

“Sangat rawan (pergerakan tanah) karena kita berada di puncak dan juga di belakang itu belum diturap, jadi masih tanah biasa,” kata Kepala Sekolah SDN Gunungsari 04, Zubaidah, Jumat, 8 Agustus 2025.

Baca Juga: Viral Video Atap SD di Bogor Roboh, Bangunan Ternyata Tak Pernah Dipugar Sejak 1984

Ia berharap pihak terkait segera membangun turap penahan tanah agar proses belajar mengajar lebih aman dan nyaman.

“Jadi mohon kepada berbagai macam pihak, mungkin dari perumahan juga, pemerintah desa, dan dari Pemkab juga Disdik untuk memperhatikan tindak lanjut supaya tidak terjadi sesuatu yang lebih besar lagi nanti,” ujarnya.

Zubaidah menjelaskan, posisi sekolah yang berada di atas perumahan tanpa turap bisa berbahaya jika hujan turun terus-menerus.

Baca Juga: Viral Atap Ruang Kelas SDN 04 Gunungsari Bogor Ambruk saat Siswa Belajar, Begini Faktanya

“Karena kita berada di puncak, sedangkan di bawah perumahan. Jadi itu tidak ada turapnya sama sekali. Misalnya terjadi hujan yang berturut-turut, akibatnya sangat mengerikan, sekolah bisa ambruk ke bawah,” imbuhnya.

Masalah lain yang dihadapi adalah sumber air yang tak memadai. Saat kemarau, sekolah mengalami kekeringan. Saat hujan, sekolah terancam ambruk.

“Kita itu kalau kekeringan enggak punya air, kalau kehujanan kami takut, takut salah satunya itu gedung kami ambruk, terus tanah ini takutnya sekolahnya yang longsor ke bawah. Kalau enggak hujan takut kekeringan, kalau hujan deras was-was gedung dan sekolah ini seperti apa. Selalu was-was,” pungkas Zubaidah. (cr-6)


Berita Terkait


News Update