Cara Cerdas Menyusun Jurnal Pembelajaran PPG 2025 agar Lolos Sertifikasi Guru

Rabu 06 Agu 2025, 09:42 WIB
Wajib Tahu! Begini Cara Menyusun Jurnal Pembelajaran PPG 2025 yang Disukai Asesor (Sumber: Pinterest)

Wajib Tahu! Begini Cara Menyusun Jurnal Pembelajaran PPG 2025 yang Disukai Asesor (Sumber: Pinterest)

POSKOTA.CO.ID - Dalam pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025, penyusunan jurnal bukan hanya sebatas memenuhi tugas administratif. Lebih dari itu, jurnal merupakan bentuk dokumentasi reflektif yang menandai perjalanan seorang guru dalam membangun kualitas pembelajaran di kelas. Salah satu jurnal yang wajib dikumpulkan adalah bertema pembelajaran mendalam dan asesmen, yang menjadi bagian penting dari transformasi kompetensi pedagogis.

Sebagai bagian dari sistem sertifikasi, jurnal ini akan divalidasi secara sistematis melalui platform Ruang GTK, sehingga penyusunannya harus mengikuti format dan ketentuan yang berlaku. Kegagalan mematuhi struktur atau kurangnya bukti pendukung dapat menyebabkan jurnal tidak lolos verifikasi.

Baca Juga: Gugat Cerai Fandy Christian, Instagram Dahlia Poland Dibanjiri Komentar dari Netizen: Lepasin Kak

Apa Itu Jurnal Pembelajaran Mendalam dan Asesmen?

Jurnal ini adalah refleksi tertulis dari praktik mengajar yang telah dirancang dan dijalankan berdasarkan pendekatan pedagogis tertentu. Tujuannya adalah menampilkan aksi nyata terbaik selama mengikuti PPG, yang menunjukkan pemahaman peserta terhadap prinsip-prinsip pembelajaran yang berdampak.

Peserta diharuskan memilih salah satu pendekatan berikut untuk dikembangkan dalam jurnal:

  • Understanding by Design (UbD)
  • Pembelajaran Berdiferensiasi
  • Teaching at the Right Level
  • Culturally Responsive Teaching
  • Pendidikan Nilai
  • Pembelajaran Sosial Emosional

Langkah-Langkah Menyusun Jurnal Pembelajaran Mendalam dan Asesmen PPG 2025

1. Membuat Halaman Cover

Gunakan Microsoft Word dan buat halaman judul yang mencantumkan:

  • Judul jurnal
  • Nama lengkap peserta
  • Jenjang kelas
  • Instansi sekolah
  • Logo program PPG (jika tersedia)

2. Menentukan Judul Jurnal

Judul harus mencerminkan pendekatan pembelajaran yang dipilih. Contoh:

"Rancangan Pembelajaran dengan Prinsip Understanding by Design (UbD) pada Pelajaran Matematika Kelas 2 SD"

3. Latar Belakang

Bagian ini menjelaskan alasan mengapa pendekatan pembelajaran tertentu layak diterapkan di kelas Anda. Sertakan tantangan yang dihadapi siswa dan bagaimana strategi tersebut memberikan solusi.

4. Prinsip Pembelajaran

Jelaskan inti dari pendekatan yang Anda gunakan. Misalnya:

  • Pada UbD, fokus pada backward design dan pemetaan tujuan akhir.
  • Pada Pembelajaran Berdiferensiasi, penyesuaian materi dan metode sesuai kebutuhan siswa.
  • Pada Teaching at the Right Level, fokus pada kemampuan dasar bukan jenjang kelas.

Lanjutkan dengan mengisi komponen berikut:

  • Tujuan Pembelajaran
  • Asesmen
  • Strategi dan Kegiatan Pembelajaran

5. Rancangan Kegiatan Pembelajaran

Buat rancangan kegiatan lengkap dengan format berikut:

Komponen

Isi

Capaian Pembelajaran

Kompetensi yang dituju

Tujuan Pembelajaran

Hasil yang diharapkan

Asesmen Awal

Diagnostik kebutuhan siswa

Pendahuluan (10 menit)

Kegiatan membuka pelajaran

Kegiatan Inti (40 menit)

Skenario pembelajaran utama

Penutup (10 menit)

Refleksi dan tindak lanjut

Catatan: Gunakan Bahasa Indonesia baku dan jelas. Hindari istilah teknis yang tidak dijelaskan.

6. Kesimpulan Aksi Nyata

Sampaikan ringkasan aksi nyata yang dilakukan:

  • Apa dampak dari pendekatan tersebut?
  • Apakah ada perubahan pada hasil belajar siswa?
  • Apakah terjadi perubahan perilaku belajar atau partisipasi siswa?

7. Refleksi Pribadi

Tuliskan pengalaman Anda selama merancang dan melaksanakan pembelajaran. Refleksi ini harus jujur dan mendalam:

  • Apa yang Anda pelajari sebagai guru?
  • Apa tantangan yang dihadapi?
  • Bagaimana Anda mengatasi hambatan tersebut?

Bagian ini memperkuat bahwa jurnal bukan sekadar laporan, tapi jejak pertumbuhan profesional guru.

8. Umpan Balik Rekan Guru

Mintalah komentar dari rekan guru atau kepala sekolah atas pelaksanaan aksi nyata Anda. Tunjukkan bahwa praktik yang dilakukan mendapat evaluasi sejawat.

Contoh komentar:

“Pendekatan yang digunakan sangat sesuai dengan karakter siswa di kelas. Siswa lebih aktif dan memahami materi dengan lebih baik.” – Guru Kelas IV SDN 1

9. Lampiran Foto Dokumentasi

Sisipkan minimal 3-5 foto kegiatan:

  • Siswa saat kegiatan inti
  • Hasil kerja siswa
  • Guru saat mengajar
  • Dokumentasi asesmen

Pastikan foto menggambarkan keterlibatan siswa dan relevan dengan isi jurnal. Hindari penggunaan foto simbolik atau stok yang tidak mencerminkan kegiatan nyata.

Validasi Sistem dan Penilaian

Setelah jurnal selesai:

  • Unggah melalui akun PPG Anda di platform Ruang GTK.
  • Pastikan dokumen dalam format PDF, tidak melebihi ukuran yang ditentukan.
  • Gunakan nama file sesuai ketentuan, misalnya: Jurnal_PembelajaranMendalam_NamaPeserta.pdf

Sistem akan memeriksa:

  • Struktur dokumen
  • Orisinalitas isi (bebas plagiarisme)
  • Kelengkapan elemen jurnal
  • Konsistensi antara pendekatan dan pelaksanaan

Baca Juga: Gugat Cerai Fandy Christian, Instagram Dahlia Poland Dibanjiri Komentar dari Netizen: Lepasin Kak

Sebagai seorang guru, menulis jurnal pembelajaran bukan hanya soal menyelesaikan tugas. Di dalamnya terkandung refleksi akan identitas mengajar, nilai-nilai yang ingin ditanamkan, dan hubungan dengan siswa.

Setiap langkah menyusun jurnal seharusnya memberi ruang bagi guru untuk merenungi:

  • Apakah saya sudah mengajar dengan hati?
  • Apa yang membuat siswa saya belajar lebih bermakna?
  • Bagaimana saya bisa berkembang lebih baik?

Dengan cara ini, jurnal bukan sekadar dokumen formal, tapi simbol dedikasi terhadap profesi.

Jurnal Pembelajaran Mendalam dan Asesmen dalam program PPG 2025 menjadi lebih dari sekadar bukti administratif. Ia adalah wujud transformasi pedagogis seorang guru dari pengajar menjadi pendidik sejati.

Dengan memahami struktur, isi, dan makna di balik jurnal, Anda tidak hanya menyelesaikan kewajiban, tetapi juga menciptakan warisan pembelajaran yang berdampak bagi siswa dan masa depan pendidikan Indonesia.


Berita Terkait


News Update