POSKOTA.CO.ID - Kata “fundamental” kerap kita dengar di berbagai percakapan sehari-hari—mulai dari pernyataan politikus, analisis keuangan, diskusi akademik, hingga konten viral di media sosial. Namun, seberapa dalam kita memahami arti sebenarnya dari istilah tersebut?
Konteks viral baru-baru ini memperkuat urgensi pemahaman ini. Dalam sebuah video TikTok, Bupati Jember Gus Fawait menyebut bahwa kelangkaan BBM bukanlah masalah yang "sangat fundamental". Ucapan ini sontak menuai reaksi publik. Banyak yang merasa frasa itu meremehkan kenyataan pahit antrean BBM berjam-jam.
Komentar netizen pun menggelitik:
“Antrian sampai berjam-jam gak fundamental,” tulis akun @oreo.
“Ngelihat antriannya aja udah mau pingsan,” tambah @pinkgirl.
Fenomena ini membuka ruang diskusi: Apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan fundamental? Dan mengapa kata ini bisa memicu perdebatan?
Baca Juga: Kopi Subang Tembus Pasar Tiongkok: Wujud Nyata Sinergi Pemerintah dan bank bjb
Arti Kata Fundamental Secara Bahasa dan Etimologi
Secara bahasa, kata fundamental berasal dari Bahasa Latin fundamentum, yang berarti “dasar” atau “pondasi”. Dalam Bahasa Inggris dan Indonesia, kata ini tetap mempertahankan makna dasarnya: mendasar, pokok, esensial, atau hal yang menjadi dasar utama dari sesuatu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fundamental diartikan sebagai “bersifat dasar (pokok, utama)” dan sering dipakai dalam konteks ekonomi, filsafat, hukum, dan politik.
Definisi formal: Fundamental adalah sesuatu yang menjadi landasan utama dari sistem, teori, proses, atau fenomena.
Penggunaan Kata Fundamental di Berbagai Bidang
1. Dalam Konteks Ekonomi dan Investasi
Dalam dunia investasi, “fundamental” sangat penting. Istilah analisis fundamental merujuk pada metode untuk mengevaluasi nilai intrinsik suatu saham atau perusahaan berdasarkan faktor-faktor ekonomi dan keuangan seperti pendapatan, laba bersih, utang, dan manajemen.
“Sebelum beli saham, analisis fundamental dulu—biar tahu perusahaan itu sehat atau enggak.”