Timothy Ronald Ungkap Strategi Besar Cetak 10 Juta Investor Baru: Misi Ambisius Anak Muda Indonesia

Selasa 29 Jul 2025, 10:23 WIB
Timothy Ronald mendorong literasi keuangan sejak dini agar masyarakat Indonesia siap menjadi bagian dari ekonomi global tahun 2045. (Sumber: Instagram/@timothyronald)

Timothy Ronald mendorong literasi keuangan sejak dini agar masyarakat Indonesia siap menjadi bagian dari ekonomi global tahun 2045. (Sumber: Instagram/@timothyronald)

POSKOTA.CO.ID - Bagi sebagian besar orang Indonesia, keberhasilan sering diukur dari seberapa besar kekayaan yang berhasil dikumpulkan, terutama melalui jalur kewirausahaan.

Menjadi pengusaha sukses dengan omset miliaran rupiah kerap dianggap sebagai puncak karier yang ideal. Namun, perspektif ini tak berlaku bagi Timothy Ronald.

Sebagai Co-Founder Ternak Uang, platform edukasi keuangan digital, Timothy justru memilih jalan yang jarang ditempuh: menjadi investor dan edukator keuangan. Bukan karena ia anti terhadap bisnis, tetapi karena ia melihat kebutuhan yang lebih mendesak di masyarakat yakni rendahnya literasi keuangan yang menghambat kemajuan ekonomi personal maupun nasional.

Baca Juga: Hasil Pengumuman Jalur Mandiri UNS 2025 Gelombang 2, Cek Sekarang

"Bukan Pengusaha, Tapi Investor"

“Saya tidak pernah bercita-cita menjadi pengusaha,” ungkap Timothy dalam salah satu video yang ia unggah di kanal YouTube miliknya. “Saya membangun Ternak Uang bukan karena ingin cari cuan dari membership. Saya ingin lebih banyak orang Indonesia tahu bahwa mereka bisa menjadi investor.”

Pernyataan ini terasa kontra-naratif di tengah budaya hustle yang marak di kalangan anak muda. Namun di balik pernyataan tersebut, tersimpan refleksi mendalam tentang realitas pendidikan finansial di Indonesia.

Tabu Membicarakan Uang? Timothy Tidak Setuju

Menurut Timothy, penyebab utama rendahnya literasi keuangan di Indonesia adalah budaya yang menganggap pembicaraan soal uang sebagai sesuatu yang tabu. Dari kecil, sebagian besar orang tidak pernah diajarkan tentang bagaimana mengelola gaji, membayar pajak, apalagi berinvestasi.

“Kalau kita ngomongin soal gaji, langsung dianggap pamer atau tidak sopan,” jelasnya. “Padahal, itu adalah informasi penting yang seharusnya jadi bagian dari edukasi finansial kita sejak dini.”

Sebagai negara dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, angka partisipasi masyarakat Indonesia dalam dunia investasi masih tergolong rendah. Menurut Timothy, jumlah investor aktif bahkan masih tertinggal jauh dibandingkan negara tetangga seperti Singapura, Thailand, atau Vietnam.

Misi Besar: Cetak 10 Juta Investor

Berangkat dari keprihatinan tersebut, Timothy tidak hanya menyampaikan kritik, melainkan turut menawarkan solusi. Bersama rekan-rekannya, Raymond Chin dan Felicia Tjiasaka, ia mendirikan Ternak Uang—platform edukatif berbasis digital yang membahas keuangan pribadi, investasi, pajak, dan berbagai topik penting lainnya.

Visi besarnya jelas: mencetak 10 juta investor lokal. Target ini bukan sekadar angka, melainkan fondasi untuk menyongsong Indonesia Emas 2045, saat negara ini diproyeksikan menjadi kekuatan ekonomi ketiga atau keempat terbesar di dunia.


Berita Terkait


News Update